KOMPAS.com - Tahun baru China atau Imlek yang dirayakan oleh masyarakat tionghoa jatuh pada hari Sabtu, 10 Februari 2024.
Dalam perayaan Imlek, terdapat sejumlah tradisi yang dilakukan untuk memeriahkan suasana tahun baru tersebut.
Bukan tanpa sebab, sejumlah tradisi yang dirayakan saat Imlek tersebut memiliki berbagai makna.
Lantas, apa saja tradisi Imlek tersebut?
Baca juga: “Gong Xi Fa Cai” atau “Gong Xi Fat Choi”, Mana Ucapan Imlek yang Benar?
Setidaknya ada 12 tradisi yang dilakukan untuk merayakan tahun baru Imlek, di antaranya:
Tahun baru Imlek kental akan tradisi menggantung lampion atau lentera merah, dilansir dari ChinaHighlights.
Lampion tersebut digantung di berbagai tempat, seperti pohon-pohon pinggir jalan, gedung perkantoran, hingga pintu rumah.
Rupanya, menggantung lampion merah di depan pintu dipercaya dapat mengusir hal-hal yang berbau kesialan.
Kuplet pintu adalah salah satu dekorasi berupa tulisan China yang ditempelkan di pintu rumah.
Biasanya, tulisan yang ada di kuplet pintu berisi sebuah harapan, doa, dan pernyataan baik.
Pada perayaan Imlek, kuplet pintu umumnya dipasang berpasangan, karena angka genap dikaitkan dengan keberuntungan dalam budaya China.
Dua baris kuplet yang biasanya terdiri dari tujuh (atau sembilan) karakter ditempelkan di kedua sisi ambang pintu.
Kuplet tersebut bahkan seringkali tidak dilepas sampai diperbarui pada tahun baru Imlek berikutnya.
Tradisi imlek yang lain yaitu pemotongan kertas yang merupakan seni memotong desain dari kertas.
Warna apa saja bisa digunakan, namun umumnya berwarna merah untuk Imlek atau Festival Musim Semi.