KOMPAS.com - Bos gangster asal Meksiko, Sicairos Valdes Roberto berhasil ditangkap polisi saat berada di Terminal Nganjuk, Jawa Timur pada Selasa (30/1/2024) sekitar pukul 15.00 WIB.
Penangkapan bos gangster asal Meksiko tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Puro.
"Benar bahwa tim gabungan Dirtipidum Bareskrim Polri, Polda Bali, dan Polres Nganjuk telah menangkap Sicairos Valdes Roberto di Terminal Nganjuk," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (1/2/2024).
Berikut kronologi penangkapan Sicairos Valdes Roberto:
Baca juga: Duduk Perkara Bos Gangster Meksiko Ditangkap Polisi di Terminal Nganjuk
Terkait dengan kronologi penangkapan, Djuhandhani mengatakan bahwa Roberto ditangkap saat ia hendak melarikan diri ke wilayah Jawa Timur setelah sebelumnya melakukan penembakan di Bali.
"Dari Bali, (pelaku) carter mobil (ke Jawa Timur). Kemudian, dia pura-pura ke hotel dan di hotel dia hanya pura-pura cek in, (tapi) lanjut ke terminal Nganjuk mau naik bis," ungkapnya.
Djuhandhani melanjutkan, awalnya Roberto berencana untuk kabur ke Surabaya dengan menumpang bus.
Namun demikian, saat hendak melarikan diri, tim gabungan dari kepolisian terlebih dahulu melakukan penangkapan terhadap pelaku saat masih berada di Terminal Nganjuk.
Selain itu, polisi juga telah menyita dan mengamankan beberapa senjata api (senpi) yang dibawa Roberto.
“Satu pucuk senpi jenis Baykal Makarov 800 mm. Ini diduga dipakai menembak korban (WN Turkiye), ditemukan dekat-dekat TKP,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan.
Saat ini, senjata api tersebut sedang diperiksa oleh Bidang Laboratorium Forensik Polda Bali.
Selain Roberto, tiga rekannya yang juga merupakan pelaku dalam penembakan dan perampokan juga telah diamankan.
Tiga pelaku lainnya yakni Aramburo Contreras Jose Alfonso (32), Mayorquin Escobedo Juan Antonio (24), dan Deraz Gonzalez Victor Eduardo (36).
Baca juga: Bos Gangster Meksiko Ditangkap Polisi di Terminal Nganjuk
Roberto ditangkap karena telah menembak Mehmet bersama dengan tiga rekannya yang merupakan warga negara Meksiko.