Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Disebut Akan Gulingkan Presiden Filipina Marcos Jr, Tuding Pencandu Narkoba

Kompas.com - 31/01/2024, 06:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konflik antara Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong Marcos dengan mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte terus memanas. 

Terbaru, Duterte menuduh penggantinya itu sebagai pencandu narkoba dan menyerukan penggulingan Marcos Jr dari jabatannya.

Marcos Jr baru memimpin Filipina pada Juni 2022, sedangkan wakilnya adalah Sara Duterte-Carpio anak kandung dari Rodrigo Duterte.

Marcos Jr adalah anak dari mantan presiden Filipina yang dikenal diktator Ferdinand Marcos. Dia digulingkan pada 1986 usai menjabat selama dua dekade.

Baca juga: Daftar Negara yang Dipimpin Dinasti Politik, Paling Banyak di Benua Apa?

Awal konflik Duterte vs Marcos Jr

Keluarga besar Duterte dan Marcos sejak lama menjadi keluarga yang mendominasi pemerintahan di Filipina. Negara itu memiliki kebijakan di mana presiden dan wakil presiden dapat dipilih terpisah sehingga tidak perlu berasal dari partai yang sama.

Perseteruan antara keluarga Marcos dan Duterte diyakini bermula dari kesepakatan aliansi politik mereka pada November 2021, seperti diberitakan South Morning China Post.

Marcos Jr mengungkapkan pada Januari 2022 bahwa Sara Duterte-Carpio ingin menjadi menteri pertahanan. Filipina punya kebijakan wakil presiden yang bertugas merangkap menteri.

Meskipun terkejut dengan permintaan tersebut, Marcos Jr menerima permintaan Sara dan menganggapnya sebagai ide yang bagus.

Ferdinand Bongbong Marcos Jr, putra mendiang diktator, saat menyapa khalayak dalam kampanye pilpres di Quezon City, Filipina, 13 April 2022.AP PHOTO/AARON FAVILA Ferdinand Bongbong Marcos Jr, putra mendiang diktator, saat menyapa khalayak dalam kampanye pilpres di Quezon City, Filipina, 13 April 2022.

Namun, usai memenangi kursi presiden dan wakil presiden, Marcos Jr justru menjadikan Sara sebagai menteri pendidikan.

Ketika dia meminta tambahan dana 403 juta peso (Rp 112 miliar) untuk anggaran sebagai wakil presiden, Marcos Jr juga memberinya 221 juta peso (Rp 61,9 miliar).

Duterte kemudian marah setelah parlemen Filipina mencabut dana putrinya senilai 650 juta peso (Rp 181,9 miliar) dalam anggaran nasional negara tersebut.

Dia menuduh parlemen “berkonspirasi” dengan kelompok partai sayap kiri di DPR dan bahkan mengancam akan membunuh anggota parlemen.

Konflik ini diduga juga melibatkan pihak militer karena seorang mantan perwira mengatakan Duterte ingin menggulingkan pemerintahan saat ini dengan mengerahkan pensiunan jenderal.

Klaim ini ditolak Duterte meski dia tidak menampik pertemuan dengan para pensiunan jenderal.

Baca juga: Duterte Tuding Presiden Filipina Ferdinand Marcos Ingin Perpanjang Masa Jabatan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com