Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti Pakai Ponsel Sebulan, Perusahaan Ini Beri Hadiah Rp 157 Juta

Kompas.com - 24/01/2024, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan asal Islandia menawarkan hadiah 10.000 dollar AS (sekitar Rp 157 juta) bagi seseorang yang berhenti memakai ponsel selama sebulan atau 30 hari.

Perusahaan penyelenggara kontes itu adalah Siggi's Dairy. Mereka meluncurkan tantangan detoks digital dengan menawarkan Rp 157 juta bagi pemenangnya.

Selain uang tunai, pemenang detoks digital juga berhak mendapatkan kotak kunci smartphone, ponsel flip kuno, kartu sim prabayar selama satu bulan, dan yoghurt siggi's selama 3 bulan.

Pendaftaran tantangan ini dimulai 17 Januari 2024 sampai 31 Januari 2024 pukul 23.59 waktu setempat.

Tantangan detoks digital

Siggi's Dairy adalah sebuat perusahaan yang memproduksi yogurt di Islandia.

Pihak perusahaan menyampaikan bahwa tantangan detoks digital bertujuan untuk menunjukkan manfaat detoks digital dan memulai kebiasaan baru bagi orang-orang.

Tantangan itu berangkat dari fakta bahwa rata-rata orang menghabiskan 5,4 jam di depan ponselnya setiap hari.

"Kami percaya pada kekuatan menjalani hidup lebih sederhana dengan lebih sedikit gangguan. Salah satu gangguan terbesar dalam hidup kita saat ini adalah ponsel," kata perusahaan, dikutip dari laman resminya. 

Syarat ikut tantangan detoks digital

Dilansir dari USA Today, kontes detoks digital dibuka tanpa dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

Namun, terdapat beberapa syarat jika ingin mengikuti tantangan detoks digital selam 30 hari, yaitu:

  • Merupakan penduduk di 50 negara bagian Amerika Serikat, termasuk District of Columbia.
  • Peserta yang mendaftar berusia 18 tahun ke atas
  • Peserta wajib tinggal di lokasi dengan akses internet.

Baca juga: Pejabatnya Diduga Terlibat Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kemenkominfo dan KKP

Cara mengikuti kontes detoks digital

Untuk mengikuti kontes detoks digital, peserta yang memenuhi persyaratan wajib mengisi identitas dan mengirim esai ke laman berikut:

Seluruh peserta yang sudah memenuhi syarat akan diminta untuk menulis esai yang terdiri dari 100-500 kata.

Esai tersebut berisi tentang bagaimana detoks digital berdampak positif bagi hidup Anda dan selaras dengan filosofi Siggi's, yaitu live simple and less sets you free.

Esai juga harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

  1. Semua informasi entri, termasuk esai, harus dalam bahasa Inggris.
  2. Tidak ada perangkat dan/atau program entri otomatis yang diizinkan.
  3. Esai harus merupakan karya asli dari peserta dan kecerdasan buatan tidak boleh digunakan untuk membuat bagian mana pun dari esai.
  4. Esai tidak boleh mengandung materi yang melanggar atau menyalahi hak-hak pihak lain, termasuk namun tidak terbatas pada hak cipta, merek dagang, privasi, publisitas, atau hak kekayaan intelektual lainnya
  5. Esai tidak boleh meremehkan siggi atau orang atau pihak lain
  6. Esai tidak boleh mengandung materi yang tidak pantas, tidak senonoh, cabul, penuh kebencian, menyiksa, memfitnah, memfitnah, atau mencemarkan nama baik
  7. Esai tidak boleh berisi materi yang mempromosikan kefanatikan, rasisme, kebencian, atau bahaya terhadap kelompok atau individu atau mempromosikan diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, kebangsaan kecacatan, orientasi seksual, atau usia
  8. Esai tidak boleh mengandung materi yang melanggar hukum, melanggar atau bertentangan dengan hukum atau hukum atau peraturan apa pun.
  9. Esai tidak boleh mempromosikan obat-obatan terlarang atau senjata api (atau penggunaan salah satu dari yang disebutkan di atas), atau aktivitas apa pun yang mungkin tampak tidak aman atau berbahaya, atau agenda atau pesan politik apa pun.
  10. Esai harus konsisten dengan citra dan nilai-nilai siggi dan konsisten dengan dan memenuhi tujuan Kontes.

Hasil tulisan esai dikirim secara kolekttif sehingga peserta wajib memiliki email aktif.

Jika karya tidak sesuai dengan ketentuan di atas, maka pihak perusahaan akan melakukan diskualifikasi.

Siggi's memiliki hal mutlak untuk menentukan apakah esai yang dikirim sesuai dengan ketentuan atau tidak.

Baca juga: Profil PT TIM, Perusahaan Orang Dalam yang Disebut Anies Terkait Pengadaan Alutsista di Kemenhan

Sebanyak 10 pemenang terpilih berhak mendapat hadiah yang ditawarkan.

Pemenang merupakan hasil pilihan dari 5 juri dengan skor penilaian tertinggi. Berikut bobot penilaiannya:

  • Penjelasan yang terkandung dalam esai tentang bagaimana peserta akan menggunakan waktu selama detoks digital untuk menjalani hidup yang lebih sederhana: bobot nilai 70 persen
  • Kreativitas dan orisinalitas esai: bobot nilai 20 persen.
  • Ekspresi otentik peserta dalam esai tentang komitmen terhadap tantangan hidup selama sebulan tanpa ponsel: 10 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com