Penguin Putih Langka Terlihat di Antartika, Jenis Apakah Itu?

KOMPAS.com - Hewan penguin identik berwarna hitam dan putih atau disebut penguin gentoo.

Dikutip dari New York Post, penguin gentoo adalah spesies penguin terbesar ketiga yang masih hidup, dengan ukuran dewasa berkisar antara 11 hingga 17,5 pon (4 hingga 8 kg).

Namun, baru-baru ini beredar sebuah video yang menampakkan sosok penguin putih langka muncul di Antartika.

Dalam video yang diunggah oleh akun @hugoalejandro.h di kanal Youtube, terlihat satu penguin putih betina sedang berjalan di antara penguin gentoo.

Hingga Selasa (16/1/2024), video berdurasi 53 detik itu sudah ditonton sebanyak 9.100 ribu orang dan disukai sebanyak 450 kali.

Baca juga: Gunung Es Menabrak Penampungan Penguin di Antartika dan Hampir Picu Bencana Ekologis

Penguin putih mengalami leucism

Dikutip dari BBC, penguin putih merupakan salah satu jenis penguin yang sangat jarang ditemukan karena disebabkan oleh gangguan leucism.

Leucism adalah hilangnya sebagian pigmentasi, termasuk karotenoid, dikutip dari National Park Service.

Leucism ini menyebabkan warna bulu atau kulit hewan menjadi putih, timbul bercak putih, bintik-bintik, atau bercak-bercak.

Dengan begitu, hewan yang terkena leucism tidak semua warna kulit atau bulunya berubah menjadi putih bersih.

Spesies penguin putih sendiri memiliki paruh berwarna oranye kemerahan dan kepala berwarna hitam dengan bercak putih di sekitar matanya.

Kondisi leucism ini memang tergolong tidak berbahaya. Akan tetapi, tetap dapat mengancam nyawa penguin putih.

Sebab, warna putih yang mendominasi tubuh penguin dapat memudahkan predator untuk memburu mereka.

"Karena selain merupakan gen resesif yang jarang terlihat, penguin putih juga merupakan hewan yang sangat rentan, dalam kasus penguin, untuk lebih mudah dimakan oleh predator," ucap dokter hewan Dr. Diego Penaloza.

Baca juga: Peneliti Temukan Fosil Penguin Purba Raksasa, Beratnya Capai 154 Kilogram

Apakah leucism sama dengan albino?

Umumnya, hewan albino juga berwarna putih.

Akan tetapi, hal ini bukan berarti albino sama dengan leucism.

Perbedaan keduanya terletak pada perubahan sel pigmennya. Leucism tidak memengaruhi sel-sel pigmen yang ada di mata.

"Meskipun pigmentasi ada, namun tidak terjadi pada keseluruhan spesimen," kata Penaloza.

Sementara itu, albino atau albinisme memengaruhi seluruh produksi melanin sehingga mayoritas seluruh tubuh hewan akan berwarna putih.