Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Wilayah Gurun Bisa Terbentuk? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 09/01/2024, 09:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Gurun adalah wilayah yang menerima curah hujan sangat sedikit. Mereka dapat ditemukan di setiap benua dan mencakup sekitar seperlima permukaan bumi.

Dikutip dari laman National Geographic, gurun merupakan wilayah daratan yang menerima curah hujan tidak lebih dari 25 sentimeter per tahun.

Ketika mendengar kata gurun, Anda mungkin langsung membayangkan hamparan pasir yang sangat luas. Faktanya, bukit pasir hanya menutupi sekitar 10 persen gurun di dunia.

Baca juga: Ilmuwan Perkirakan Gurun Sahara Berubah Jadi Hutan Hijau Setiap 21.000 Tahun Sekali

Meskipun beberapa gurun sangat panas, gurun lainnya memiliki musim dingin yang sangat dingin atau bahkan suasananya dingin sepanjang tahun.

Jumlah penguapan di gurun sering kali melebihi curah hujan tahunan. Di semua gurun, hanya tersedia sedikit air untuk tanaman dan organisme lain.

Tumbuhan dan hewan yang hidup di gurun harus beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman harus sangat toleran terhadap sinar matahari yang terik dan juga periode tanpa curah hujan yang lama.

Baca juga: Apa yang Ada di Bawah Lapisan Pasir Pantai dan Gurun?


Mereka harus memiliki kemampuan untuk mencegah hilangnya kelembapan pada kondisi kisaran suhu yang parah, angin kering, dan kelembapan rendah.

Di sisi lain, hewan juga harus mampu mentolerir suhu ekstrem, rentang suhu, dan memiliki kemampuan bertahan hidup dengan sedikit air.

Banyak hewan yang beradaptasi dengan kondisi gurun, hidup di bawah tanah dan aktif di malam hari.

Baca juga: Mengenal Gurun Lut Iran, Tempat Terpanas di Muka Bumi

Bagaimana wilayah gurun terbentuk?

Altiplano, daerah di Gurun Atacama, Chile ini diidentifikasi sebagai tempat tercerah di Bumi. Tempat ini mendapat radiasi matahari sangat tinggi, dan menerima pancaran sinar matahari sebanyak di planet Venus.Leandro Neumann Ciuffo via WIKIMEDIA COMMONS Altiplano, daerah di Gurun Atacama, Chile ini diidentifikasi sebagai tempat tercerah di Bumi. Tempat ini mendapat radiasi matahari sangat tinggi, dan menerima pancaran sinar matahari sebanyak di planet Venus.

Gurun bisa terbentuk apabila sebuah wilayah hannya menerima curah hujan kurang dari 25 sentimeter per tahun. Lantas, apa penyebab sebuah wilayah mendapat sedikit curah hujan?

Mengutip laman Britannica, secara geografis sebagian besar gurun terletak di sisi barat benua, atau dalam kasus gurun Sahara, Arab, Gobi dan gurun kecil di Asia, terletak jauh dari pantai di pedalaman Eurasia.

Mereka cenderung terjadi di bawah sisi timur sel-sel bertekanan tinggi subtropis utama, yakni salah satu dari beberapa wilayah dengan tekanan atmosfer tinggi.

Baca juga: Mengenal 5 Jenis Gurun di Dunia, Ada yang Tertutup Lapisan Es

Di daerah subtropis di atas lautan, roda angin yang sangat besar berputar searah jarum jam di belahan bumi utara dan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi selatan

Kondisi tersebut memengaruhi benua terdekat. Udara lembab yang naik di dekat Khatulistiwa mendingin dan mengembun menjadi awan dan kemudian menjadi hujan.

Saat arus udara bergerak menuju kutub, udara melepaskan sebagian besar kelembapannya. Pada saat arus kembali menuju Khatulistiwa, udara menurun.

Baca juga: 10 Gurun Terluas di Dunia, Peringkat Pertama Bukan Gurun Sahara

Udara menjadi terkompresi dan hangat, dan kelembapan relatifnya semakin menurun. Dalam kondisi seperti ini, jarang sekali terjadi awan dan hujan.

Ditambah adanya angin yang dapat mempercepat penguapan di permukaan, wilayah benua di bawahnya menjadi sangat kering karena kurangnya kelembapan yang tersedia.

Dengan demikian wilayah tersebut mendapatkan sedikit curah hujan, membuat wilayah tersebut menjadi kering, dan menjadikannya sebagai gurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com