Luncuran APG Gunung Semeru sejauh 6 KM, Minggu (5/2/2023)(KOMPAS.com/Miftahul Huda)
KOMPAS.com - Tercatat ada sembilan gunung berapi di Indonesia yang meletus di sepanjang tahun 2023.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, terdapat 444 letusan atau erupsi gunung api di Indonesia sejak 1 Januari hingga 20 Desember 2023.
Dari jumlah 127 itu, hanya 69 gunung aktif yang dipantau oleh PVMBG. Selain itu, ada 6 gunung api bawah laut.
Masyarakat yang tinggal di daerah aktif gunung api akan selalu memiliki ancaman bahaya.
Gunung api aktif ini sendiri dibagi menjadi tiga tipe, sebagai berikut:
Gunung api tipe A, merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sejak tahun 1600. Ada 76 gunung api tipe ini di Indonesia.
Gunung api tipe B, merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Terdapat 30 gunung api tipe ini di Indonesia.
Gunung api tipe C, merupakan gunung api yang tidak memiliki catatan sejarah letusan, tetapi masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik, seperti solfatara atau fumarole. Sebanyak 21 gunung api tipe ini di Indonesia.
Tindakan yang harus dilakukan saat gunung berapi meletus
Sesuai yang sudah disebutkan, masyarakat yang dekat dengan gunung api aktif akan selalu memiliki potensi bahaya.
Oleh karena itu, sebaiknya perlu memperhatikan sejumlah tindakan yang harus dilakukan saat terjadi letusan gunung berapi.
Dikutip dari laman Indonesia Baik, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan buku saku terkait panduan tindakan yang bisa dilakukan masyarakat saat gunung berapi meletus.
Berdasarkan buku saku BNPB, berikut yang harus dilakukan saat terjadi erupsi:
Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunung api
Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik
Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang
Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli
Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai
Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai
Hindari tempat terbuka
Lindungi diri dari abu letusan gunung api
Gunakan kacamata pelindung
Jangan memakai lensa kontak
Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung
Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi
Kurangi paparan abu vulkanik
Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan
Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan
Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda bahaya lahar pada musim hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
7 Hewan yang Kerap Memakan Anaknya Sendiri, Termasuk Ayam dan Kucinghttps://www.kompas.com/tren/read/2024/01/03/154500265/7-hewan-yang-kerap-memakan-anaknya-sendiri-termasuk-ayam-dan-kucinghttps://asset.kompas.com/crops/jX_5v-JXoSAGXrvB9XF48TM8-d0=/0x0:609x406/195x98/data/photo/2023/12/04/656d4fdcb0d6c.jpeg