BERLAWANAN dengan anjuran Ojo Dibanding-Bandingke, terus terang saya justru gemar membandingkan para tokoh versi Ramayana dengan versi Rahwanayana dan versi Wayang Purwa, semisal tokoh bernama Indrajit.
Putra sulung Rahwana ini tampil sebagai tokoh antagonis di Ramayana versi Walmiki maupun versi Wayang Purwa yang memang sepaham dengan Ramayana, namun sebaliknya sebagai tokoh protagonis pada Rahwanayana versi Srilanka yang dahulu disebut sebagai Alengka.
Menurut Ramayana versi Walmiki, Indrajit adalah seorang dari sekian banyak putra Rahwana yang luar biasa sakti mandraguna sehingga pernah berjaya menaklukkan seluruh laskar wanara Rama kecuali Hanuman.
Indrajit mustahil dikalahkan kecuali dengan bocoran rahasia intelijen dari Wibisana yang tahu titik kelemahan putra Rahwana tak terkalahkan itu.
Menurut selera saya yang sudah barang tentu subyektif, kisah Indrajit versi Wayang Purwa relatif lebih menarik karena lebih penuh lekuk-liku konstelasi dramatisasi narasi.
Di dalam versi Wayang Purwa, Indrajit bukan putra kandung Rahwana, melainkan hasil ciptaan Wibisana.
Saat itu istri Rahwana yang bernama Dewi Kanung sedang mengandung bayi perempuan reinkarnasi seorang pertapa wanita bernama Widawati.
Rahwana bersumpah akan menikahi putrinya itu jika kelak lahir, karena Widawati merupakan cinta pertamanya.
Ketika Dewi Kanung melahirkan, Rahwana sedang berada di luar istana. Wibisana menyulik bayi perempuan tersebut dan dihanyutkan ke sungai dalam peti terbawa arus sampai ke Kerajaan Mantili dan ditemukan oleh raja negeri tersebut yang bernama Janaka.
Janaka memungut bayi putri Rahwana tersebut sebagai anak angkat dengan diberi nama Sinta. Sementara itu, Wibisana menciptakan bayi laki-laki dari segumpal awan yang diberi nama Indrajit.
Bayi Indrajit diserahkan kepada Rahwana. Rahwana kecewa dan berniat membunuh Indrajit. Ternyata semakin dihajar Indrajit justru semakin sakti mandraguna.
Rahwana berubah pikiran dan akhirnya mengakui Indrajit sebagai anak. Indrajit kemudian bertempat tinggal di Kasatrian Bikukungpura.
Istrinya seorang bidadari bernama Dewi Indrarum. Dalam perang melawan bala tentara Rama, Indrajit mengerahkan pusaka Nagapasa.
Muncul ribuan ular menyerang pasukan Wanara. Namun semua itu dapat dihadang oleh burung Garuda ciptaan Laksmana.
Indrajit kemudian mengerahkan ilmu Sirep Begananda, membuat Rama, Laksmana, dan seluruh laskar mereka roboh tak berdaya. Mereka tertidur bagaikan orang mati.