Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusa Kutub Bisa Membantu Melawan Pemanasan Global, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 22/12/2023, 11:30 WIB
Punta Dewa Mursito,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.comPemanasan global menyebabkan musim yang lebih hangat dan lebih panjang di Arktik atau Kutub Utara.

Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih cepat yang dapat menyebabkan lebih banyak semak.

Dilansir dari BBC (19/12/2023), pertumbuhan tanaman yang lebih tinggi dan berkayu terjadi ketika lanskap terbuka secara bertahap berubah menjadi hutan.

Di area lain, mungkin melajunya pertumbuhan semak belukar terdengar baik, tetapi dalam kasus lanskap Arktik, hal ini dapat menghapus ekosistem kuno yang bercirikan hutan terbuka, yang dikenal sebagai hutan boreal, dan tundra Arktik yang tidak memiliki pohon.

Semak belukar juga dapat memperburuk dampak perubahan iklim, karena penelitian menunjukkan bahwa semak belukar memerangkap panas yang bisa mencairkan lapisan es dan menghangatkan tundra.

Nah, dalam penelitian terbaru, bukti-bukti memperkuat kesimpulan bahwa rusa kutub dapat memainkan peran besar dalam membantu melestarikan seluruh ekosistem Kutub Utara.

Dalam hal ini termasuk lapisan salju, hutan terbuka dengan semak-semak beri yang tumbuh rendah, lumut, dan juga iklim musim dingin.

Baca juga: Kehidupan di Area Terdingin Dunia, Minus 40 Derajat Celsius Dianggap Sore yang Hangat


 

Cara rusa kutub melawan pemanasan global

Penelitian menunjukkan bahwa rusa kutub yang merumput dapat membantu melawan beberapa dampak perubahan iklim di Kutub Utara yang memanas empat kali lebih cepat daripada bagian lain dari planet ini.

Di tengah perubahan iklim yang terjadi di Arktik, rusa kutub membantu memperlambat proses pemanasan global dengan cara memakan dan menginjak-injak tanaman.

Sebuah studi menemukan bahwa populasi rusa kutub yang meningkat di Semenanjung Yamal di Siberia telah membantu menjaga vegetasi di wilayah tersebut stabil, meskipun suhu musim panas meningkat.

Penulis studi tersebut mengatakan bahwa penggembalaan rusa kutub mungkin telah mengimbangi dampak perubahan iklim di wilayah tersebut.

Keberadaan rusa kutub juga membantu melestarikan habitat tundra sehingga spesies asli dapat terus berkembang.

Para ilmuwan juga mempelajari peran rusa kutub dalam siklus karbon di Arktik.

Mereka mengukur tingkat CO2 di dalam dan di luar kandang rusa kutub di hutan boreal untuk mengetahui apakah tumbuhan bawah berperan sebagai penyerap atau sumber karbon.

Menurut salah satu teori, pertumbuhan semak dapat menyebabkan emisi CO2 yang lebih besar karena menghasilkan lebih banyak biomassa atau bahan tanaman yang membusuk.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com