KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan keinginannya agar Indonesia memiliki sejumlah kota yang menarik.
Hal ini disampaikannya ketika memberikan sambutan dalam pembukaan musyawarah nasional (munas) luar biasa Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Bogor pada Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, salah satu contoh kota dunia yang menarik adalah Sunnylands, California, Amerika Serikat (AS).
"Saya berikan contoh, kota dunia yang menarik menurut saya ada di California, di Sunnylands," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
"Satu kota punya padang golf 37, semua private jate hampir tiap hari datang ke sana. Kita tak bisa bikin tempat seperti itu? Di kota-kota yang agak dingin, enggak tau kota mana, kenapa tidak?" kata Jokowi.
Berikut informasi tentang Sunnylands:
Baca juga: Tiga Kali Nama Jokowi Disebut oleh Prabowo dalam Debat Perdana Capres Cawapres
Sunnylands dibangun oleh miliarder raksasa media, Walter Annenberg dan istrinya, Leonore pada 1960-an.
Saat itu, mereka menyewa arsitek ternama, A Quincy Jones untuk membuat tempat tinggal modern di kota gurun, Rancho Mirage, California, dikutip dari Frommers.
Dari Sunnylands, keluarga Annenberg mempertaruhkan kekayaan mereka untuk mendapatkan pengaruh politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan lahan seluas 200 hektar yang terjamin keamanannya dan lapangan golf pribadi yang jauh dari sorotan media, Sunnylands selama beberapa dekade berfungsi menjadi tempat peristirahatan gurun eksklusif.
Tempat ini biasanya disewa untuk pesta atau tempat pembuat kesepakatan dunia.
Kamar lama Leonore sekarang dianggap sebagai kamar tidur utama, dan hanya presiden atau kepala negara AS yang diizinkan tidur di dalamnya.
Namun ada 22 kamar tamu lagi di gedung utama dan pondok-pondok yang bersebelahan.
Baca juga: Mendiang Rapper Tupac Shakur Dijadikan Nama Jalan di California
Salah satu hal menarik dari setiap kunjungan ke Sunnylands adalah kesempatan untuk melihat koleksi lebih dari 50 mahakarya Impresionisme dan pasca-Impresionisme Walter.
Namun, pada tahun 1991, Walter mengumumkan bahwa dia menyumbangkan koleksinya ke Metropolitan Museum of Art.