Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Negara Laporkan Peningkatan Kasus Pneumonia, Mana Saja?

Kompas.com - 04/12/2023, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sederet negara melaporkan temuan kenaikan kasus pneumonia pada anak yang terjadi seiring penyakit ini merebak di China.

Sebelumnya, China menemukan setidaknya 7.000 pasien anak dirawat setiap hari sejak pertengahan Oktober 2023.

Pada pertengahan November 2023, temuan ini berkembang menjadi laporan kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak.

Kini, sederet negara ikut melaporkan peningkatan jumlah pasien anak-anak yang menderita pneumonia.

Meski begitu, belum ada laporan pasti yang menyebut penularan pneumonia di berbagai negara ini berkaitan.

Berikut daftar negara yang telah melaporkan kasus pneumonia misterius hingga awal Desember 2023.

Baca juga: Mycoplasma Pneumonia Merebak di China-Eropa, Adakah Larangan dan Karantina untuk Turis?


1. China

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan peningkatan penyakit pernapasan yang dialami anak-anak di China bagian utara sejak pertengahan Oktober 2023.

Dikutip dari keterangan WHO, Komisi Kesehatan Nasional China membenarkan temuan tersebut. Banyak anak sakit karena terkena patogen Pneumonia Mycoplasma.

Peningkatan penyakit pernapaan pada anak terjadi sejak awal musim dingin, tepat setelah pembatasan Covid-19 dicabut.

Meski begitu, pihak berwenang China menyatakan belum mendeteksi patogen aneh atau kondisi klinis yang tidak biasa dari para pasien.

Saat itu, baru ditemukan peningkatan jumlah pasien penyakit pernafasan yang disebabkan oleh patogen yang diketahui. Namun, China tidak menyebutkan jumlah pasien pneumonia.

Baca juga: Mengenal Mycoplasma, Bakteri yang Disebut Jadi Penyebab Kasus Pneumonia Misterius di China

2. Belanda

Sementara itu, diberitakan Independent (3/12/2023), pemerintah Belanda melaporkan peningkatan kasus anak-anak usia 5 sampai 14 tahun yang menderita pneumonia.

Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) melaporkan 130 dari 100.000 anak menderita pneumonia hingga 26 November 2023.

Angka ini tinggi karena tahun lalu hanya 58 dari 100.000 anak menderita penyakit serupa.

Dokter juga melihat lebih banyak kasus pneumonia menyerang kelompok anak muda berusia antara 15 dan 24 tahun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com