Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC atau Kipas Angin, Mana yang Lebih Baik bagi Kesehatan? Ini Risetnya

Kompas.com - 29/11/2023, 17:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendingin ruangan atau air conditioner (AC) dan kipas angin menjadi pilihan di kala cuaca panas melanda.

Kedua teknologi itu mampu memberikan sedikit kesegaran ketika Anda merasa gerah.

Belakangan, penggunaan AC menjadi tren di rumah-rumah atau di gedung-gedung publik setelah terjadinya pemanasan global.

Namun, lebih baik mana pakai AC atau kipas angin? Berikut ini sejumlah risetnya. 

AC vs kipas angin, mana yang lebih sehat?

Pada dasarnya, AC berfungsi untuk mengubah udara panas menjadi udara dingin.

AC mengubah suhu udara di suatu ruang dengan melalui pengaturnya sehingga mendinginkan udara tersebut.

Berbeda dengan AC, kipas angin berfungsi mengalirkan udara. Sehingga, dalam cuaca yang panas, kipas angin akan mengalirkan udara panas.

Jurnal American Medical Association mengungkap, penggunaan kipas angin dapat meningkatkan kenyamanan pada suhu kurang dari 32 derajat Celsius, seperti dikutip dari The Guardian.

Namun, kipas angin tidak dapat melindungi dari sengatan panas jika suhu mencapai lebih dari 32 derajat Celsius dan kelembapan melebihi 35 persen.

Panas dan kelembapan yang tinggi itu berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit kronis yang berakibat fatal.

Oleh karena itu, selama kondisi cuaca panas, menggunakan AC dinilai lebih baik untuk mengurangi suhu panas dan kelembapan yang tinggi.

Baca juga: Benarkah Tidak Boleh Tidur Pakai Kipas Angin Saat Cuaca Panas?

Kapan harus menggunakan kipas angin?

Dilansir dari USA Today, kipas angin idealnya digunakan ketika kondisi udara mulai panas.

Dengan mempercepat laju penguapan kelembapan dari kulit, kipas angin juga meningkatkan laju dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan kipas angin sebaiknya digunakan pada suhu di bawah 35 derajat Celsius.

Kipas angin juga tidak menurunkan kelembapan secara keseluruhan. Pada situasi yang lembab, keringat akan menguap lebih lambat dari kulit Anda sehingga semakin membatasi efektivitas kipas angin.

Kipas angin paling baik digunakan dalam jarak dekat, jadi kipas angin tidak akan banyak berguna jika Anda duduk lebih dari beberapa meter jauhnya.

Baca juga: Cara Membersihkan Kipas Angin Kotor dan Berdebu Tanpa Perlu Dibongkar

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com