Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AC atau Kipas Angin, Mana yang Lebih Baik bagi Kesehatan? Ini Risetnya

KOMPAS.com - Pendingin ruangan atau air conditioner (AC) dan kipas angin menjadi pilihan di kala cuaca panas melanda.

Kedua teknologi itu mampu memberikan sedikit kesegaran ketika Anda merasa gerah.

Belakangan, penggunaan AC menjadi tren di rumah-rumah atau di gedung-gedung publik setelah terjadinya pemanasan global.

Namun, lebih baik mana pakai AC atau kipas angin? Berikut ini sejumlah risetnya. 

AC vs kipas angin, mana yang lebih sehat?

Pada dasarnya, AC berfungsi untuk mengubah udara panas menjadi udara dingin.

AC mengubah suhu udara di suatu ruang dengan melalui pengaturnya sehingga mendinginkan udara tersebut.

Berbeda dengan AC, kipas angin berfungsi mengalirkan udara. Sehingga, dalam cuaca yang panas, kipas angin akan mengalirkan udara panas.

Jurnal American Medical Association mengungkap, penggunaan kipas angin dapat meningkatkan kenyamanan pada suhu kurang dari 32 derajat Celsius, seperti dikutip dari The Guardian.

Namun, kipas angin tidak dapat melindungi dari sengatan panas jika suhu mencapai lebih dari 32 derajat Celsius dan kelembapan melebihi 35 persen.

Panas dan kelembapan yang tinggi itu berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit kronis yang berakibat fatal.

Oleh karena itu, selama kondisi cuaca panas, menggunakan AC dinilai lebih baik untuk mengurangi suhu panas dan kelembapan yang tinggi.

Kapan harus menggunakan kipas angin?

Dilansir dari USA Today, kipas angin idealnya digunakan ketika kondisi udara mulai panas.

Dengan mempercepat laju penguapan kelembapan dari kulit, kipas angin juga meningkatkan laju dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan kipas angin sebaiknya digunakan pada suhu di bawah 35 derajat Celsius.

Kipas angin juga tidak menurunkan kelembapan secara keseluruhan. Pada situasi yang lembab, keringat akan menguap lebih lambat dari kulit Anda sehingga semakin membatasi efektivitas kipas angin.

Kipas angin paling baik digunakan dalam jarak dekat, jadi kipas angin tidak akan banyak berguna jika Anda duduk lebih dari beberapa meter jauhnya.


Kapan harus menggunakan AC?

Meskipun menggunakan lebih banyak energi, AC menjadi pilihan pendingin ruang yang paling nyaman saat suhu mulai meningkat.

Karena AC mengurangi panas sekitar di lingkungan Anda, alat ini jauh lebih baik dalam mendinginkan area yang lebih luas.

AC juga membantu menghilangkan kelembapan dari udara, mengurangi kelembapan, dan membiarkan tubuh Anda membuang panas dengan lebih efisien.

Apabila suhunya di atas 35 derajat Celsius, AC adalah pilihan terbaik untuk pendinginan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/29/170000065/ac-atau-kipas-angin-mana-yang-lebih-baik-bagi-kesehatan-ini-risetnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke