KOMPAS.com - Jenis celana jeans kebanyakan memiliki kantong kecil di dalam saku celana depan bagian kanan.
Kantong ini memiliki ukuran kecil sehingga seluruh bagian tangan tidak bisa masuk ke dalamnya dan tidak cukup untuk menyimpan barang yang dibawa sehari-hari seperti ponsel atau dompet.
Tidak hanya di Indonesia, kantong kecil tersebut ternyata juga ada di celana-celana jeans yang beredar di luar negeri.
Lalu, apa sebenarnya fungsi kantong kecil yang ada di dalam saku depan celana jeans tersebut?
Celana jeans yang saat ini banyak dipakai oleh masyarakat ternyata berasal dari celana kerja bagi para koboi, penambang, pekerja pabrik, dan pekerja lainnya di Amerika Serikat pada akhir 1800-an.
Dilansir Gear Patrol (25/11/2023), celana yang memiliki desain "waist overall" ini awalnya memiliki empat buah kantong.
Namun, pada 1879, perusahaan jeans Levi Strauss & Co. menciptakan celana jeans biru dengan lima kantong atau saku.
Dua kantong di bagian depan celana, dua kantong di belakang, dan satu kantong kecil di dalam kantong celana bagian depan sebelah kanan.
Kantong kecil ini kadang disebut "kantong koin" karena seukuran uang koin atau "kantong fob". Namun berbeda dari namanya, kantong itu tidak digunakan untuk menyimpan koin.
Baca juga: Celana Jeans Berusia Ratusan Tahun Ini Laku Terjual Rp 1,7 Miliar
Lewat perusahaan mereka Levi Strauss & Co., celana jeans dengan lima kantong itu mulai diproduksi secara massal pada 1890.
Sejarawan internal Levi Strauss & Co. Tracey Panek menyebut kantong kecil di dalam saku depan celana jeans itu sebagai kantong jam.
"Kantong jam adalah fitur dari celana terusan pertama kami," katanya, dikutip dari Business Insider (12/3/2018).
Baca juga: Sejarah dan Asal Mula Terciptanya Celana Jeans
Menurut Tracey, arsip Levi Strauss & Co. menyebutkan bahwa desain kantong jam di celana panjang mereka merupakan yang tertua sejak 1879.
Kantong tersebut disebut "kantong jam" atau "saku arloji" karena fungsinya untuk menyimpan jam saku yang populer pada era tersebut.