Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Istilah "Quiet Cutting", Apa Itu?

Kompas.com - 18/11/2023, 11:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X (Twitter) baru-baru ini diramaikan dengan istilah baru, yakni "quiet cutting".

Istilah itu disebutkan terjadi di lingkungan kerja, khususnya dalam proses pemutusan hubungan kerja (PHK)

Berikut sejumlah unggahan warganet mengenai quiet cutting:

Quiet cutting dapat menghemat biaya, tetapi akan mengorbankan kepercayaan Anda,” tulis akun @remawilkens, Kamis (16/11/2023).

Banyak pemilik bisnis percaya bahwa ‘quiet cutting’ tidak etis - tetapi hampir serempat responden mengatakan bahwa mereka menggunakan praktik ini,” tulis @laurlew29, Rabu (15/11/2023).

Quiet cutting?” tulis @thesanurm, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Tidak Perlu Resign, Begini Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Saat Masih Bekerja

Lantas, apa itu quiet cutting?

Baca juga: Tidak Perlu Ragu, Ini 5 Tips bila Ingin Melamar Pekerjaan tapi Beda Jurusan

Tentang quiet cutting

Dikutip dari CBSNews, quiet cutting mengacu pada pemutusan hubungan kerja (PHK) secara diam-diam, yakni dengan memberikan pangkat atau gaji lebih rendah dan tuntutan kerja lebih banyak.

Hal itu kemudian pada akhirnya membuat para pekerja akan mengundurkan diri dari perusahaan.

Quiet cutting tersebut dinilai efektif untuk memungkinkan perusahaan memangkas jumlah pekerja dan biaya meski tidak benar-benar melakukan pemecatan secara langsung.

Adidas, Adobe, dan IBM merupakan sejumlah perusahaan yang telah merestrukturisasi tenaga kerja mereka dengan cara ini selama setahun terakhir.

Platform penelitian keuangan AlphaSense menemukan bahwa selama setahun terakhir, hal tersebut meningkat lebih dari tiga kali lipat.

Baca juga: Bolehkah Perusahaan Mencicil Gaji Karyawan? Ini Penjelasan Kemenaker

Quiet cutting ini memanfaatkan ketakutan para pekerja akan PHK oleh perusahaan di tengah melemahnya pasar kerja.

Reporter karier di Wall Street Journal, Ray Smith menuturkan, quiet cutting memberi pilihan keputusan dalam karier yang menuntut seorang pekerja.

“Mereka menceritakan bahwa mereka menerima panggilan telepon atau email dari seorang manajer yang pada dasarnya memberi tahu mereka bahwa pekerjaan Anda telah dipindahkan dan Anda akan melakukan ini mulai sekarang, dan pada dasarnya ambil atau tinggalkan," katanya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com