Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wanita di Inggris Alami Stroke pada Usia Muda, Berawal dari Sakit Kepala

Kompas.com - 18/11/2023, 07:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stroke merupakan penyakit karena adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Penyakit ini dapat menyerang siapapun, termasuk orang usianya masih terbilang muda.

Salah satunya dialami oleh seorang perempuan dari Brentwood, Essex, Inggris bernama Alex Bowles (32). 

Ia mengaku menderita stroke sejak usianya masih 23 tahun atau tepatnya pada 2014 yang membuatnya tidak dapat membaca, menulis, memahami, dan berbicara dengan benar.

Mengeluh sakit kepala hebat

Pada Sabtu pagi saat usianya masih 23 tahun, Alex terbangun dengan sakit kepala hebat.

Sebelumnya, Alex mabuk setelah menikmati makan malam dan minum bersama teman-temannya.

“Saya menghabiskan Jumat malam dengan makan malam dan minum bersama teman-teman saya dan keesokan harinya saya merasa tidak enak,” ungkap Alex, dikutip dari DailyMail.

Alex merasa kepalanya sangat sakit dan menggambarkannya seperti “setengah kepalanya hilang”. Rasa sakit itu membuatnya menghabiskan akhir pekan dan Senin di rumah.

“Saya tidak pergi bekerja pada hari Senin dan ketika saya berbicara dengan seorang teman malam itu, saya mengatakan kepadanya bahwa rasanya separuh kepala saya hilang,” tuturnya.

“Itulah satu-satunya cara saya bisa menggambarkannya. Saya kemudian sakit malam itu dan keesokan harinya,” lanjutnya.

Baca juga: Wanita di AS Alami Stroke Usai Naik Wahana Permainan di Pekan Raya

Kondisi tersebut membuat Alex ketakutan dan merasa ada yang tidak beres lebih dari hanya sekadar mabuk.

Setelah empat hari merasa tidak enak badan, petugas kebersihannya datang ke rumah dan langsung tahu bahwa Alex membutuhkan bantuan.

“Saya mulai berbicara dengan petugas kebersihan saya dan saya berasumsi bahwa saya sepenuhnya masuk akal, tetapi sebenarnya saya tidak jelas dan berbicara omong kosong,” ujarnya.

“Semakin banyak saya berbicara, semakin khawatir petugas kebersihan saya,” sambungnya.

Petugas kebersihan itu kemudian menelpon ibu Alex yang bergegas datang ke rumah. Sang ibu lalu memanggil ambulans yang lantas membawa Alex ke Rumah Sakit Queen di Romford.

“Awalnya ada beberapa penundaan ketika saya tiba. Dan seiring berjalannya waktu, kondisi saya semakin buruk. Berbaring di lantai rumah sakit dengan piyama, aku benar-benar berantakan,” ungkap Alex.

“Saya terus disuruh duduk, tapi secara fisik saya tidak bisa. Saya akhirnya diberi tempat tidur,” imbuhnya.

Baca juga: Gejala Stroke di Pagi Hari, Muncul Saat Bangun Tidur

Didiagnosis stroke berat

Alex mengatakan, awalnya para dokter yang bertugas saat itu mengira dirinya mengalami “sakit kepala yang berlebihan”.

Namun, ada seorang dokter yang berpikir akan lebih baik jika Alex menjalani CT scan sebelum pulang.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com