Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa Cianjur M 5,2 dan Daerah yang Merasakannya...

Kompas.com - 18/11/2023, 07:57 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 5,2 mengguncang selatan Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (29/9/2023) sekitar pukul 06.34 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, hasil analisis menunjukkan parameter update menjadi M 5,1.

Sementara itu, pusat gempa berada di laut, tepatnya 100 kilometer arah barat daya Kabupaten Bandung dengan kedalaman 58 kilometer.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Ia menuturkan, gempa Cianjur pagi ini termasuk gempa dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal," kata Daryono dalam keterangan resminya, Selasa.

Menurutnya, gempa Cianjur merupakan akibat dari adanya aktivitas subduksi lempeng.

Selain itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?

Baca juga: Perbedaan Gempa Tektonik dan Gempa Vulkanik

Daerah yang merasakan

Daryono menjelaskan, gempa bumi kali ini dirasakan di berbagai daerah, termasuk Bandung.

Daerah Garut, Sindangbarang, Ciamis, Pakenjeng, Bungbulang, dan Tasikmalaya merasakan getaran gempa dengan skala intensitas III MMI.

Dengan skala itu, getaran dapat dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan truk berlalu.

Sementara daerah Cianjur, Sukabumi, dan Kabupaten Bandung merasakan gempa dengan skala intensites II-III MMI.

Untuk daerah Bandung, gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI.

Dengan skala itu, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: BMKG Ungkap Potensi Hujan pada 16-21 November 2023, Ini Daftar Wilayahnya

Tidak berpotensi tsunami

Tangkapan layar unggahan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono yang membagikan peta seismisitas di Pulau Jawa periode 2009-Agustus 2020.TWITTER.com/@DaryonoBMKG Tangkapan layar unggahan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono yang membagikan peta seismisitas di Pulau Jawa periode 2009-Agustus 2020.

Daryono menegaskan, gempa bumi di utara Cianjur kali ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 07.00 WIB, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BMKG juga mengimbau warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.

Baca juga: Bagaimana Kucing Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Gedung Tinggi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com