Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Tumor Langka Berisi Gigi pada Mumi Perempuan Mesir Berusia 3.000 Tahun

Kompas.com - 08/11/2023, 15:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arkeolog menemukan tumor ovarium yang sangat langka berisi gigi saat melakukan penggalian di pemakaman Mesir kuno berusia 3.000 tahun.

Dikutip dari The Sun, tumor itu ditemukan di panggul seorang perempuan Mesir kuno yang dimakamkan di Makam 3 Pemakaman Gurun Utara, Amarna, Mesir.

Diyakini, perempuan tersebut berusia sekitar 18-21 tahun yang hidup sekitar 3.000 tahun yang lalu.

Penemuan itu baru-baru ini dibagikan dalam International Journal of Paleopathology. Jurnal ini memberikan informasi baru tentang kesehatan masyarakat Mesir kuno.

Baca juga: Setelah Membuka Makam Mesir Kuno, Arkeolog Ini Menderita Penyakit Misterius

Merupakan salah satu tumor tertua

Rupanya, tumor yang ada pada mumi perempuan itu adalah teratoma, merupakan contoh tumor tertua yang diketahui.

Hal ini juga menunjukkan, teratoma bukanlah fenomena baru dan telah memengaruhi manusia selama ribuan tahun.

Penemuan teratoma dewasa pada mumi Mesir kuno ini merupakan yang pertama kalinya. Sebelumnya, teratoma lain ditemukan tiga di Eropa dan satu di Peru.

Dilansir dari LiveScience, teratoma bisa menjadi jinak atau ganas dan biasanya terdiri dari berbagai jaringan, seperti otot, rambut, gigi, dan tulang.

Teratoma dapat menyebabkan nyeri dan bengkak. Jika pecah, dapat menyebabkan infeksi.

Baca juga: Mumi Ramses II yang Hidup 3.000 Tahun Lalu Ternyata Punya Paspor, Bagaimana Ceritanya?

Diketahui dari cincin bes

Selama penggalian, para arkeolog melihat sesuatu yang tidak biasa di panggul wanita itu, sebuah massa tulang seukuran buah anggur besar dengan dua cekungan berisi gigi yang cacat.

Para peneliti mengetahui penemuan itu adalah teratoma ovarium dari adanya cincin Bes.

Cincin Bes memungkinkan menjadi isyarat bahwa teratoma pada perempuan Mesir kuno itu bergejala.

Kemungkinan, benda “medis-magis” itu diletakkan di tangan kiri wanita yang dilipat di pangkuannya, tepat di atas teratoma.

Hal itu mengartikan perempuan itu berusaha meminta Bes untuk melindunginya dari rasa sakit atau membantu upayanya untuk hamil dan melahirkan anak.

Baca juga: Orang Mesir Kuno Cukur Alis Saat Kucingnya Mati, Masa Berkabung hingga Rambut Kembali Tumbuh

Bes sendiri adalah salah satu dewa dalam mitologi Mesir kuno yang merupakan dewa pesta, cinta, kecantikan, musik, tarian, serta pelindung anak-anak dan wanita hamil.

“Pada usia 18-21 tahun orang ini mungkin sudah menjadi istri seseorang,” kata ahli bioarkeologi Southern Illinois University Carbondale yang terlibat dalam penelitian itu, Gretchen Dabbs.

Meski begitu, Dabbs juga memperkirakan perempuan itu bekerja dengan cara tertentu.

Penelitian sebelumnya di Amarna menunjukkan, perempuan pada usia tersebut terlibat dalam berbagai pekerjaan, seperti proyek pembangunan tingkat negara bagian, membuat bir, atau merawat kebun rumah dan peternakan.

Baca juga: Peneliti Temukan 2.000 Mumi Kepala Domba Jantan di Kuil Ramses II, untuk Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com