KOMPAS.com - Gigitan nyamuk akan menimbulkan bentol-bentol yang gatal dan kemerahan di kulit.
Bagi orang yang sensitif, bentol akibat gigitan nyamuk ini akan lebih lama hilang. Jika sampai tergaruk, kulit akan terluka dan bahkan menimbulkan bekas.
Untuk mengusir nyamuk, produk insektisida berbahan kimia maupun alami dapat digunakan di sekitar tempat tinggal atau area lain yang banyak nyamuk.
Namun ternyata, ada penyebab di balik keberadaan nyamuk yang lebih suka menggigit tipe orang tertentu daripada orang lain.
Lalu, apa saja jenis orang yang lebih sering digigit nyamuk?
Baca juga: 7 Cara Mengusir Nyamuk dengan Serai
Berikut beberapa penyebab seseorang lebih sering digigit oleh nyamuk. Kenali sehingga tidak mudah diserang nyamuk.
Baca juga: Apa yang Akan Terjadi pada Bumi jika Semua Nyamuk Menghilang?
Pemilik golongan darah O lebih sering digigit oleh nyamuk daripada orang lain. Sementara golongan darah AB lebih disukai oleh nyamuk yang berada di rawa-rawa.
Dikutip dari Best Life, penelitian membuktikan orang menghasilkan cairan penanda golongan darah mereka. Nyamuk menyukai pemilik golongan darah O yang mengeluarkan cairan tersebut lebih banyak.
Penyebab kedua orang sering digigit nyamuk karena dia menggunakan sabun dan wewangian beraroma buah atau bunga. Aroma wangi ini kemungkinan besar akan menarik nyamuk.
Nyamuk secara alami cenderung mencari sumber nektar yang banyak terdapat pada bunga.
Ketika ada orang menggunakan produk beraroma seperti bunga, nyamuk akan tertipu dan mencari sumber aroma tersebut.
Selanjutnya, tubuh berkeringat akan lebih menarik perhatian nyamuk berkat bau keringatnya.
Para peneliti menemukan protein dalam antena nyamuk mampu mengendus asam laktat dalam keringat manusia untuk mencari sumber makanan.
Baca juga: Sabun yang Mengundang atau Mengusir Nyamuk, Wajib Tahu agar Tidak Digigit
Tubuh yang mengeluarkan suhu panas atau sedang berkeringat dan kepanasan akan lebih mengundang serangan nyamuk.
Nyamuk dapat merasakan panas tubuh dan tertarik pada karbon dioksida yang manusia hembuskan.