KOMPAS.com - Sejumlah wilayah pesisir Indonesia diprediksi akan mengalami banjir pesisir atau rob.
Informasi itu disampaikan melalui akun Instagram resmi BMKG @infobmkg, Kamis (26/10/2023).
"Halo Sobat BMKG! Mari cek Informasi Potensi Banjir Pesisir (ROB) di Wilayah Pesisir Indonesia Periode 25 Oktober-1 November 2023," tulis unggahan tersebut.
Kepala Pusat Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, banjir rob berpotensi terjadi di hampir seluruh pesisir Indonesia, mulai dari pesisir Sumatera Utara hingga Maluku.
"Potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/10/2023) pagi.
Lantas, wilayah mana saja yang berpotensi terjadi banjir rob?
Dilansir dari rilis resmi yang diterima Kompas.com, berikut daftar wilayah yang berpotensi terjadi banjir rob beserta waktunya:
Secara umum, banjir rob akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Misalnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas
tambak garam dan perikanan darat.
Baca juga: BMKG Rilis Potensi Banjir Rob, Wilayah Mana Saja yang Terdampak?
Eko menjelaskan, banjir rob disebabkan karena dua fenomena alam yang terjadi secara bersamaan.
"Adanya fenomena fase Bulan Purnama (full moon) bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat
dengan Bumi) berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," kata dia.
Full moon adalah fenomena fase Bulan purnama. Sedangkan perigee merupakan fenomena yang terjadi ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi.
Fase perigee tidak berdampak pada bentuk dan warna Bulan, tapi jarak Bulan menjadi lebih dekat dengan Bumi.
Menurut Eko, kondisi ini menyebabkan terjadi naiknya pasang air laut.
Baca juga: Diterjang Banjir Rob dan Ratusan Cacing Mati, Apakah Kesuburan Tanah Akan Terganggu?
Pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya:
Baca juga: Fenomena Full Moon 3 Juni 2023 dan 20 Wilayah Waspada Banjir Rob...
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG melalui: