Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntik Putih Disebut Bisa Picu Autoimun, Begini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 15/10/2023, 09:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebutkan suntik putih dapat menyebabkan autoimun ramai di media sosial.

Unggahan itu dimuat di akun TikTok @anmelyani pada Jumat (10/2/2023).

"Pedangdut Cita Citata mengidap Autoimun karena Suntik Putih," tulisnya dalam narasi.

Hingga Minggu (15/10/2023), unggahan tersebut dilihat sebanyak 1 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.700 komentar dari warganet.

Dalam pemberitaan media, disebutkan bahwa Cita Citata mengidap autoimun karena banyak konsumsi vitamin obat dan suntik.

“Dari vitamin sama suntik itu mengakibatkan sel darah putih terlalu banyak. Ketika sel darah putih terlalu banyak itu enggak bagus," kata Cita Citata, dilansir dari Kompas.com (21/5/2021).

"Karena walaupun bagus, sel darah putih itu untuk menyembuhin, tapi kalau terlalu banyak perbandingannya itu malah jadi bahaya,” lanjutnya.

Pelantun “Goyang Dumang” ini mengatakan, ia menjalani terapi akupuntur untuk mengobati autoimun yang diidapnya tersebut.

Lantas, benarkah suntik putih dapat menyebabkan autoimun?

Baca juga: Kisah Carissa Crysilla, Alami GERD dan Nyaris Kena Autoimun Diduga karena Makan Oatmeal Setiap Pagi


Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan soal penyakit autoimun.

Menurutnya, gen umumnya sudah dimiliki oleh para penderita, hanya saja belum terekspos sehingga belum bermanifestasi klinis.

"Jika pada waktunya gen tersebut aktif, maka penyakit autoimun itu akan bermanifestasi klinis," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (14/10/2023).

Ismiralda mengatakan, vitamin dan antioksidan lain sebenarnya bermanfaat untuk melindungi tubuh dari radikal bebas yang berlebihan akibat proses metabolisme tubuh dan reaksi lain yang dipicu oleh paparan dari luar tubuh.

Ini termasuk bila reaksi autoimun muncul, antioksidan dapat membantu menekan reaksi inflamasi yang terjadi.

"Jika bahan injeksi (suntik putih) yang digunakan sebatas vitamin dan antioksidan, harusnya ya cukup aman untuk diberikan, namun tetap saja harus di bawah pengawasan dokter pemberiannya," terang dia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com