Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Penderita Tekanan Darah Rendah Terkena Stroke?

Kompas.com - 14/10/2023, 17:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biasanya, orang yang mengalami stroke adalah mereka yang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Ini lantaran, hipertensi adalah salah satu faktor risiko stroke yang paling umum. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu dan menyebabkan kerusakan sel-sel otak di area yang terkena.

Meskipun begitu, beberapa penelitian menunjukkan risiko stroke dikaitkan dengan tekanan darah rendah jangka panjang, termasuk peningkatan risiko komplikasi, menurut Healthline.

Ada kemungkinan bahwa penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat Anda bangun dari duduk atau berbaring, yang dikenal sebagai hipotensi ortostatik, dapat meningkatkan risiko stroke iskemik serta stroke berulang.

Baca juga: Wanita di AS Alami Stroke Usai Naik Wahana Permainan di Pekan Raya


Bagaimana darah rendah menyebabkan stroke?

Bagi kebanyakan orang dewasa, tekanan darah normal atau sehat biasanya kurang dari 120/80 mm Hg.

Sedangkan, tekanan darah rendah umumnya didefinisikan sebagai tekanan darah yang lebih rendah dari 90/60 mm Hg.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021, orang dengan tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg, tekanan darah diastolik kurang dari 60 mm Hg, dan tekanan nadi minimal 90 mm Hg, berisiko lebih tinggi meninggal akibat stroke dibandingkan dengan mereka yang memiliki tekanan darah dan nadi biasa.

Dilansir dari Medical News Today, orang dengan tekanan darah sistolik di bawah 120 mm Hg dan setidaknya memiliki satu faktor risiko kesehatan lainnya memiliki risiko kematian tertinggi akibat stroke.

Faktor-faktor risiko ini termasuk:

  • Merokok
  • Penyakit jantung
  • Kanker
  • Demensia

Selain itu, sebuah penelitian pada tahun 2018 mengamati hubungan antara hipotensi ortostatik dan stroke, demensia, dan penurunan kognitif.

Hipotensi ortostatik adalah tekanan darah rendah yang terjadi saat seseorang berdiri.

Para peneliti mendefinisikan hipotensi ortostatik sebagai penurunan tekanan darah sistolik minimal 20 mm Hg atau penurunan tekanan darah diastolik minimal 10 mm Hg saat berdiri.

Orang dengan hipotensi ortostatik memiliki risiko dua kali lipat terkena stroke iskemik dibandingkan dengan orang tanpa kondisi tersebut.

Penurunan tajam tekanan darah juga dapat menyebabkan serangan iskemik transien (TIA), atau stroke ringan, karena berkurangnya aliran darah ke otak untuk sementara.

Baca juga: Mengenal Hipotensi Postprandial, Kondisi Tekanan Darah Rendah Setelah Makan

Stroke bisa disebabkan karena tekanan darah rendah.Shutterstock/metamorworks Stroke bisa disebabkan karena tekanan darah rendah.

Gejala stroke

Ada beberapa gejala stroke yang ditandai dengan kondisi berikut ini:

  • Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki
  • Kebingungan
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
  • Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
  • Kesulitan berjalan, pusing, dan masalah keseimbangan atau koordinasi
  • Sakit kepala parah tanpa diketahui penyebabnya.

Orang dengan tekanan darah rendah mungkin juga memerlukan perhatian medis dalam keadaan tertentu.

Jika tekanan darah seseorang turun terlalu rendah, ini dapat menghentikan cukup banyak darah dan nutrisi untuk mencapai organ vitalnya. Akibatnya, ini dapat menyebabkan syok, yang merupakan keadaan darurat medis.

Kondisi tersebut dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut:

  • Kulit dingin dan berkeringat
  • Pernapasan cepat
  • Kulit berubah warna kebiruan
  • Denyut nadi lemah dan cepat.

Baca juga: Bisa Menyerang Usia di Bawah 45 Tahun, Kenali Penyebab dan Gejala Stroke di Usia Muda! 

Tekanan darah rendah dikatakan bahaya bila...

Kebanyakan dokter hanya menganggap tekanan darah rendah dalam jangka panjang berbahaya jika menimbulkan tanda dan gejala yang jelas, seperti:

  • Pusing
  • Sakit kepala ringan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kulit dingin atau lembap
  • Pernapasan cepat atau dangkal
  • Penglihatan kabur
  • Mual
  • Pingsan
  • Kelelahan
  • Depresi
  • Dehidrasi atau rasa haus yang tidak biasa.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Stroke, Rutin Cek Kadar Kolesterol dan Tensi Darah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com