Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kondektur Bus di Thailand yang Pingsan karena Mencium Bau Durian

Kompas.com - 15/09/2023, 15:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang kondektur bus di Thailand, Kussama Srisong pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah mencium bau durian yang dibawa oleh salah satu penumpangnya, Jumat (8/9/2023).

Dikutip dari Singapore Uncensored, Kamis (14/9/2023), hal ini bermula ketika seorang penumpang membawa durian ke dalam bus. Secara tidak sengaja, penumpang itu mengubah bus menjadi zona bahaya potensial.

Durian sendiri masuk ke dalam daftar barang yang dilarang di angkutan umum Thailand karena baunya yang menyengat sehingga dapat mengganggu penumpang lain.

Melihat durian tersebut, Srisong langsung mengambil tindakan dengan meminta penumpang turun dengan membawa buah tersebut.

Namun, paparan singkat terhadap aroma durian sudah telanjur memicu reaksi alergi parah di tubuh Srisong.

Dia menggambarkan perasaan sesak di dada hingga kesulitan bernapas sebelum akhirnya pingsan.

Baca juga: Cara Memilih Buah Durian yang Bagus, Matang, dan Manis


Kondektur bus dilarikan ke rumah sakit

Sebuah foto yang diunggah di media sosial Facebook menunjukkan Srisong sedang terbaring di deretan kursi di bus dalam kondisi kesulitan bernapas.

Seorang penumpang yang mengenakan jaket berusaha membantunya, sementara penumpang lain mengibas-ngibaskan kain untuk memberikan aliran udara segar.

Setelah sadar, Srisong mengeluarkan sebuah pengumuman layanan kesehatan untuk masyarakat.

Dia menggunakan Facebook untuk menekankan konsekuensi dari membawa durian ke dalam transportasi umum.

"Ketika Anda membawa durian ke dalam bus, bukan hanya Anda yang tidak dapat melanjutkan (perjalanan), tetapi banyak orang lain yang mungkin harus pulang terlambat karena Anda," tulisnya.

Srisong mengucapkan terima kasih kepada tim penyelamat yang segera membawanya ke rumah sakit, juga kepada penumpang yang merawatnya selama krisis dan atasannya yang segera memeriksa kondisinya.

Dalam unggahan selanjutnya, Srisong memberi tahu kepada masyarakat bahwa dia sedang dalam proses pemulihan dan kembali bekerja keesokan harinya.

Dalam wawancara dengan surat kabar yang berbasis di Bangkok, Thairath, Srisong mengungkapkan alasan mengapa dia mengalami reaksi yang begitu parah pada buah durian.

Hal tersebut terjadi karena ia mengalami alergi yang timbul dari bau durian tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com