Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Mindfulness dan Meditasi

Kompas.com - 03/09/2023, 19:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Mindfulness dan meditasi adalah dua istilah berbeda yang sering kali dianggap sama atau digunakan secara bergantian.

Hal ini kemungkinan karena kedua aktivitas ini dapat saling terkait satu sama lain saat Anda mencoba menjalaninya dengan lebih serius.

Di mana mindfulness adalah kondisi mental seseorang yang memfokuskan kesadarannya pada kondisi saat ini.

Dan meditasi adalah alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan praktik perhatian secara teratur.

Baca juga: 6 Waktu Terbaik untuk Melakukan Meditasi, Kapan Saja?


Lantas, apa sebenarnya mindfulness dana meditasi? simak ulasannya berikut ini.

Apa itu Meditasi?

Dilansir dari laman Verywell Mind, meditasi adalah alat atau sebuah praktik yang digunakan untuk menumbuhkan perhatian.

Hal ini sering kali dimulai dengan fokus khusus pada pernapasan dalam dengan mengaktifkan saraf vagus, yang mengatur pencernaan, detak jantung, dan laju pernapasan.

Praktik ini dapat menenangkan Anda, membantu berkonsentrasi pada kesadaran, dan mencapai keseimbangan emosional.

Baca juga: Cara Sederhana untuk Meditasi

Ada banyak jenis meditasi yang bisa Anda pilih sesuai dengan minat untuk memulai latihan. Berikut adalah daftar jenis meditasi yang cukup umum:

  • Meditasi kesadaran nafas: Ini melibatkan fokus Anda pada berbagai teknik pernapasan.
  • Meditasi cinta kasih: Ini melibatkan fokus Anda pada diri sendiri dan orang-orang terkasih sambil memikirkan pikiran-pikiran yang baik dan penuh perhatian.
  • Meditasi berbasis mantra: Ini melibatkan nyanyian kata atau frasa, dengan suara keras atau dalam pikiran Anda.
  • Meditasi visualisasi: Ini melibatkan penggunaan gambaran mental untuk relaksasi dan menenangkan pikiran Anda.
  • Meditasi gerakan: Ini melibatkan pemusatan perhatian pada bagian tubuh dan gerakan saat Anda berjalan.
  • Meditasi pemindaian tubuh: Ini melibatkan pemindaian tubuh dan memperhatikan sensasi fisik.
  • Meditasi fokus: Ini melibatkan pemusatan perhatian pada objek, suara, atau pernapasan tertentu.

Baca juga: Sejarah Meditasi, Asal Mula dan Berbagai Manfaatnya

Apa itu mindfulness?

Ilustrasi melakukan mindfulness.iStockphoto/insta_photos Ilustrasi melakukan mindfulness.

Dikutip dari laman Mindful.org, mindfulness adalah kemampuan dasar manusia untuk dapat hadir sepenuhnya.

Mereka juga menyadari di mana mereka berada dan apa yang sedang dilakukan, serta tidak terlalu reaktif atau kewalahan dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

Menjadi penuh perhatian juga berarti memperhatikan pernapasan dan sensasi di tubuh, sehingga Anda benar-benar hidup di masa “sekarang”.

Mindfulness adalah kualitas yang sudah dimiliki setiap manusia, itu bukan sesuatu yang harus dipanggil, Anda hanya perlu belajar bagaimana mengaksesnya.

Baca juga: 4 Tips Sederhana Melatih Mindfulness untuk Anak-anak

Saat seseorang dalam kondisi penuh perhatian, akan mengurangi stres, meningkatkan kinerja, memperoleh pandangan terang dan kewaspadaan melalui mengamati pikiran sendiri.

Ini menunjukkan bahwa pikiran sepenuhnya memperhatikan apa yang terjadi, pada apa yang Anda lakukan, pada ruang yang Anda lalui.

Terkadang pikiran seseorang terbang dan membuat mereka tenggelam dalam pikiran obsesif tentang sesuatu yang terjadi atau resah tentang masa depan, ini menyebabkan cemas.

Namun tidak peduli seberapa jauh pikiran Anda, mindfulness bisa mengembalikan Anda ke tempat seharusnya berada dan apa yang sedang dilakukan dan rasakan.

Baca juga: Apa Itu Mindfulness? Berikut 6 Cara Sederhana untuk Melatihnya 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Tren
Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Tren
3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan 'Vampire Facial'

3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan "Vampire Facial"

Tren
6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

Tren
63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com