Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Sejak 2014, Peneliti Duga Pesawat Malaysia MH370 Berada di Barat Perth, Australia

Kompas.com - 03/09/2023, 07:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Upaya pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 terus dilakukan.

9 tahun tidak ditemukan, kini peneliti mengatakan bahwa pesawat yang mengangkut 239 orang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China tersebut berada sekitar 1.560 kilometer sebelah Barat Perth, Australia.

Dilansir dari The Mirror (1/9/2023), dugaan mengenai lokasi terakhir MH370 didasarkan peneliti pada teknologi radio amatir.

Peneliti yang terdiri dari Richard Godfrey, Hannes Coetzee, dan Profesor Simon Maskell menggunakan Weak Signal Propagation Reporter (WSPR) untuk melacak jalur penerbangan MH370 selama enam jam setelah hilang kontak.

"Teknologi ini telah dikembangkan selama tiga tahun terakhir dan hasilnya merupakan bukti baru yang kredibel," kata peneliti dalam laporan setebal 229 halaman, Rabu (30/8/2023).

"Hal ini selaras dengan analisis yang dilakukan oleh Boeing dan analisis drift oleh University of Western Australia terhadap puing-puing yang ditemukan di sekitar Samudera Hindia," sambung mereka.

Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya

Upaya peneliti cari keberadaan MH370

Teknologi WSPR yang digunakan Godfrey, dkk diharap mengungkap salah satu misteri di abad ini di mana sebuah pesawat tidak ditemukan selama bertahun-tahun.

Dilansir dari news.com.au, laporan yang dirilis peneliti menunjukkan bahwa puing-puing MH370 diduga dapat ditemukan sekitar 1.560 kilometer di sebelah barat Perth.

Berdasarkan teknologi yang digunakan, ketika sebuah pesawat melalui sinyal radio amatir atau tautan WSPR, pesawat akan mengganggu sinyal-sinyal tersebut dan catatannya akan disimpan dalam basis data global.

Penelitian soal keberadaan MH370 kali ini menggunakan 125 gangguan untuk membantu melacak jalur pesawat.

Peneliti melacak keberadaan MH370 selama lebih dari enam jam setelah pesawat ini melakukan kontak terakhir pukul 18.00.

Dikombinasikan dengan data Boeing, satelit Inmarsat, dan analisis, penelitian Godfrey, dkk menghasilkan temuan yang signifikan bahwa lokasi jatuhnya pesawat sama.

"Bersama dengan (data) ini, gambaran komprehensif tentang jam-jam terakhir penerbangan MH370 dapat disusun," kata peneliti.

"Penerbangan MH370 dialihkan ke Samudera Hindia di mana pesawat itu jatuh karena kehabisan bahan bakar di beberapa titik setelah sinyal terakhir setelah tengah malam," sambung mereka.

Baca juga: Sederet Temuan Baru Kasus Jatuhnya Pesawat MH370

WSPR sudah diusulkan sejak 2020

WSPR yang digunakan untuk melacak MH370 sebenarnya sudah diusulkan penggunaannya sejak Juli 2020.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com