Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Sejak 2014, Peneliti Duga Pesawat Malaysia MH370 Berada di Barat Perth, Australia

Kompas.com - 03/09/2023, 07:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Hal tersebut dilakukan setelah proposal serupa ada dalam makalah NATO pada 2016 untuk pesawat lain.

Pada kedalaman 4000 meter, lokasi baru yang diajukan oleh peneliti sedikit ke utara dari perkiraan sebelumnya oleh para peneliti dan penyelidik.

Hanya kurang dari setengah dari area seluas 130 kilometer x 89 kilometer yang sekarang diusulkan oleh para peneliti sebagai lokasi jatuhnya pesawat yang tengah dicari.

Meskipun laporan tersebut memberikan harapan bagi para keluarga korban MH370, dugaan peneliti ini bukannya tanpa keterbatasan.

Pakar penerbangan Geoff Thomas mengatakan ia menaruh harapan pada laporan tersebut tetapi mengakui bahwa laporan itu telah menghadapi penolakan.

"Ada beberapa kritik, tetapi laporan ini telah ditinjau oleh rekan sejawat," kata Thomas.

"Seorang ilmuwan dari Universitas Liverpool dan perusahaan kelautan yang melakukan pencarian pada tahun 2018 akan menggunakannya sebagai dasar untuk pencarian baru," sambungnya.

Baca juga: Pilot MH370 Diduga Kuat Sengaja Jatuhkan Pesawat, Ini Analisisnya...

Sudah ada 41 temuan puing MH370

Dilansir dari Sky News, sejauh ini sudah ditemukan 41 puing MH370 yang mengambang di sebagian besar Pantai Timur Afrika hingga ke Cape Town.

Thoman mengatakan, Godfrey sudah mengerjakan laporan soal keberadaan MH370 selama lebih dari empat tahun.

Penelitian terakhirnya akan diserahkan kepada Pemerintah Malaysia dan Ocean Infinity yang melakukan pencarian terakhir terhadap MH370 pada 2018.

Laporan tersebut diharapkan menjadi dasar pencarian lanjutan MH370.

Kalaupun pesawat ditemukan, bangkainya akan ditinggalkan di tempatnya.

"Saya yakin dari kasus-kasus sebelumnya, mereka akan meninggalkannya di tempatnya. Akan sangat sulit untuk mengangkatnya dari lautan," ujar Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com