Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Fosil Ditemukan di Instalasi Limbah Selandia Baru, Apa Isinya?

Kompas.com - 30/08/2023, 06:29 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Para kontraktor menemukan sebuah lapisan cangkang kuno saat melakukan perbaikan pada instalasi pengolahan air limbah di Auckland, Selandia Baru.

Cangkang kuno itu berisi harta karun yang berupa ribuan fosil dan menjadi salah satu temuan fosil terkaya di negara tersebut.

Setelah penemuan tersebut, temuan harta karun fosil itu kemudian dipindahkan ke lapangan terdekat, tempat para ahli paleontologi memulai proses pemeriksaan dan identifikasi yang panjang.

Baca juga: Fosil Ditemukan Terkubur dengan Posisi Telungkup dan Kaki Digembok, Disebut sebagai Anak Vampir


Lebih dari 300.000 fosil ditemukan

Setelah dipindahkan di sebuah lapangan, para peneliti menyaring tanah galian yang menempel dan menemukan lebih dari 300.000 fosil makhluk dari zaman Pliosen Akhir.

“Identifikasi rinci dari fosil-fosil tersebut menunjukkan bahwa mereka tersimpan antara 3-3,7 juta tahun yang lalu di saluran subtidal di versi awal Pelabuhan Manukau modern,” kata penulis utama studi tersebut, Bruce Hayward dikutip dari iflscience.

“Pada saat itu, permukaan air laut sedikit lebih tinggi dibandingkan saat ini karena suhu Bumi juga lebih hangat beberapa derajat dibandingkan sekarang," tambahnya.

Ia melanjutkan, fosil-fosil tersebut mencakup sejumlah spesies subtropis, yang kerabatnya masih hidup sampai saat ini di perairan hangat di sekitar pulau Kermadec dan Norfolk.

Meskipun banyaknya fosil yang ditemukan dapat dianggap sebagai penemuan yang signifikan, penggalian tersebut menjadi yang paling beragam di Selandia Baru.

“Yang mengejutkan adalah fauna tersebut mengandung fosil-fosil yang hidup di berbagai lingkungan berbeda yang berkumpul di saluran laut purba melalui gelombang dan arus pasang surut yang kuat,” ungkap Hayward.

“Sebagian besar fosil hidup di dasar laut, beberapa di muara air payau, yang lain menempel di garis pantai berbatu keras dan masih banyak lagi yang terbawa dari lepas pantai pantai barat yang terbuka pada saat itu,” tambahnya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com