Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Terserang GERD, Ini Sederet Efek Samping Makan Tomat Berlebihan

Kompas.com - 21/08/2023, 06:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tomat yang kaya vitamin C dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman.

Tomat bisa disajikan sebagai lalapan, saus, permen, manisan, sop, bakmi kuah, pasta, jelly drink, sambal, termasuk jus.

Dilansir dari Healthline, tomat juga mengandung kalium, folat, dan vitamin K yang bermanfaat untuk tubuh.

Mengonsumsi tomat berguna untuk kesehatan jantung, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan kulit.

Meski bermanfaat bagi kesehatan, tomat sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena ada beberapa efek samping yang bisa dirasakan.

Berikut sejumlah efek samping dari konsumsi tomat berlebih:

Baca juga: Semangka Punya Sejumlah Efek Samping, Berapa Batas Aman Konsumsinya?

Baca juga: 3 Efek Samping Melon, Berapa Banyak yang Aman Dimakan?

1. Memicu masalah pencernaan

Dilansir dari Live Strong, konsumsi tomat secara berlebihan bisa memicu masalah pencernaan, seperti sakit perut, kembung, dan diare.

Menurut ahli diet Jenna Volpe, hal tersebut bisa terjadi karena tomat mengandung asam askorbat dan senyawa lainnya.

Saat tomat dikonsumsi secara berlebihan, kandungan di dalamnya bisa mengikis lapisan di lambung.

Pada gilirannya, orang akan merasakan sakit perut atau gastritis ringan bagi yang perutnya sensitif.

Di sisi lain, tomat yang bisa digolongkan sebagai buah atau sayur juga mengandung glycoalkaloids.

Kandungan tersebut dapat menyebabkan masalah saluran pencernaan dan rasa sakit saat tomat dimakan dalam jumlah besar.

Baca juga: Tak Selalu Bermanfaat, Simak 5 Efek Samping Apel jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

2. Masalah saluran kemih

Saluran kemih juga bisa terkena dampak ketika orang mengonsumsi tomat secara berlebihan.

Gejala kondisi tersebut adalah munculnya rasa ingin buang air kecil atau sering pergi ke kamar mandi.

Rasa sakit juga bisa muncul di perut bagian bawah bila mengalami masalah saluran kemih karena memakan tomat secara berlebihan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com