Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerbang Kota Kuno Tertua Ditemukan di Israel, Ini Fungsinya di Zaman Perunggu Awal

Kompas.com - 16/08/2023, 17:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog telah menemukan gerbang kota kuno yang berusia 5.500 tahun yang merupakan gerbang paling kuno yang pernah ditemukan di Israel.

Gerbang kota kuno tersebut ditemukan selama penggalian di dekat Kiryat Gat, Israel selatan, menurut The Jerusalem Post, Selasa (15/8/2023).

Para arkeolog mengungkapkan, penemuan tersebut menjadi peninggalan yang menarik dalam membantu para peneliti menjelaskan bagaimana dan kapan kota pertama kali muncul di daerah tersebut.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko


Ditemukan di dekat kawasan industri Kiryat Gat

Dilansir dari IFL Science, Selasa (15/8/2023), gerbang kota kuno itu ditemukan oleh Otoritas Kepurbakalaan Israel (IAA) di Tel Erani dekat kawasan industri Kiryat Gat selama persiapan pembuatan pipa air baru yang sangat besar.

Sebelum penemuan itu, pemegang rekor gerbang tertua di Israel diidentifikasi di Tel Arad dan usianya diperkirakan 300 tahun lebih muda daripada gerbang kuno di dekat Kiryat Gat.

Gerbang paling kuno di Israel ini memiliki tinggi 1,5 meter serta diapit oleh dua menara yang terbuat dari batu-batu besar.

Gerbang tersebut memiliki ukiran di tengah-tengah yang merupakan jalan yang dibangun dari batu-batu besar yang mengarah ke kota kuno.

Tel Erani sendiri telah menjadi bagian dari penggalian arkeologi yang berlangsung sejak 1950-an.

Kota tersebut telah berdiri selama berabad-abad, namun tampaknya mencapai puncak kejayaannya pada Zaman Perunggu awal, sekitar 3330 hingga 3050 SM.

Seperti kota-kota besar pada umumnya, kota tersebut runtuh sekitar abad ke-6 SM yang kemungkinan besar diakibatkan karena serangan bangsa Babilonia yang juga menghancurkan Yerusalem pada masa itu.

Sebagai gerbang kota tertua yang pernah ditemukan di Israel, para peneliti berpendapat bahwa pusat-pusat kota yang ramai mungkin muncul di bagian ini lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Ini adalah pertama kalinya gerbang besar yang berasal dari Zaman Perunggu awal ditemukan," kata Emily Bischoff, direktur penggalian atas nama Otoritas Purbakala Israel.

"Untuk membangun gerbang dan dinding benteng, batu-batu harus dibawa dari kejauhan, batu bata harus dibuat dan dinding benteng harus dibangun. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh satu atau beberapa orang," tambahnya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Senjata Kuno Terbuat dari Meteorit yang Jatuh ke Bumi 3.500 Tahun Lalu

Fungsi gerbang dibangun

Lebih lanjut Bischoff mengatakan bahwa sistem benteng adalah bukti organisasi sosial yang mewakili awal mula urbanisasi.

Namun yang jelas, gerbang ini dibangun untuk menjaga kekuatan dari sisi luar tembok kota.

Oleh karena itu, para arkeolog dalam proyek tersebut berpendapat bahwa gerbang kota kuno itu juga berguna untuk memahami persaingan dan peperangan kuno.

"Ada kemungkinan bahwa semua orang yang lewat, baik pedagang maupun musuh, yang ingin memasuki kota harus melewati gerbang yang mengesankan ini," kata Martin-David Pasternak, seorang arkeolog yang khusus mempelajari Zaman Perunggu awal di IAA.

"Gerbang ini tidak hanya mempertahankan permukiman, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa seseorang memasuki permukiman penting yang kuat yang terorganisir dengan baik secara politik, sosial, dan ekonomi," tambahnya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Desa Teotihuacan yang Hilang dan Pemakaman di Meksiko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com