Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah "Upin & Ipin" yang Dilarang Gubernur Bali untuk Ditonton

Kompas.com - 16/08/2023, 15:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.comGubernur Bali I Wayan Koster baru-baru ini melarang pelajar untuk menonton serial Malaysia, "Upin & Ipin".

Hal tersebut disampaikan saat dirinya menghadiri acara penyerahan hadiah lomba esai tentang film Jayaprana Layonsari di Wantilan Kantor DPRD Bali, Senin (14/8/2023).

"Apa itu yang dari Malaysia itu, Upin Ipin ya. Jangan lagi nonton itu, enggak jelas itu apa itu, lebih baik kita bangun produksi yang berangkat pada tradisi dan budaya kita," ucap Koster, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Alasan Gubernur Bali Larang Pelajar Nonton Upin Ipin

Koster lantas mengajak pelajar yang hadir dalam acara tersebut untuk menonton Jayaprana Layonsari yang merupakan film adaptasi dari cerita rakyat Bali.

"Titiyang (saya) minta adik-adik semua agar menonton film Jayaprana ini, supaya bisa menjadi inspirasi bagaimana menjalani kehidupan yang baik," katanya.

"Serta yang penting buat kita adalah ikut menjadi bagian dalam membangun dan memajukan kebudayaan Bali," lanjutnya.

Baca juga: Di Balik Layar Viralnya PADAR, Film Animasi Karya Anak Bangsa

Lantas, bagaimana sejarah dari serial animasi Upin & Ipin tersebut?

Baca juga: Selain SpongeBob, Ini 13 Program yang Disanksi KPI

Sejarah "Upin & Ipin"

Dilansir dari KompasTV, sejarah "Upin & Ipin" tak lepas dari Burhanuddin Radzi bersama istrinya Ainon Ariff, yang merupakan pencipta dan penulis dari serial tersebut.

Burhanuddin diketahui pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1980-an. Ia sempat bekerja sebagai kontraktor perusahaan minyak di Malaysia selama 10 tahun.

Hingga pada 2005 ketika pemerintah Malaysia mulai mengembangkan industri animasi, Burhanuddin mengambil kesempatan tersebut dengan membuat Les’ Copaque Production.

Baca juga: SpongeBob Squarepants, dari Alat Mengajar jadi Animasi Terlaris

Upin Ipin ternyata tokoh rekaanInstagram @upinipinofficial Upin Ipin ternyata tokoh rekaan

Burhanuddin dan Ainon kemudian memperkenalkan "Upin & Ipin" pada 14 September 2007.

Ainon mengaku, animasi tersebut mulanya dibuat khusus untuk menyambut bulan Ramadhan dan mendidik anak-anak agar memahami pentingnya Ramadhan.

Animasi tersebut ternyata mendapat animo yang tinggi, sehingga diputuskan untuk melanjutkan Upin Ipin dengan menambah satu musim lagi untuk menyambut Ramadhan pada tahun selanjutnya.

Latar cerita "Upin & Ipin" yang bertemakan kesederhanaan anak-anak kecil dan keluarga di kampung menjadi daya tarik tersendiri sehingga dicintai di Malaysia dan merembet ke Indonesia.

Baca juga: Ramai soal Animasi Puan Maharani Bertubuh Tikus, Apa Maksudnya?

Upin & Ipin bukan dari cerita asli

Melalui akun media sosial mereka @upinipinofficial, dijelaskan bahwa animasi "Upin & Ipin" tersebut hanya rekaan dan bukan dari cerita asli.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com