Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos MCU di Kilang Pertamina Internasional tapi Dinyatakan Tidak Lolos Kualifikasi, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 16/08/2023, 09:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan tangkapan layar soal peserta rekrutmen Kilang Pertamina Internasional yang lolos Medical Check Up (MCU) namun tidak diterima karena tidak memenuhi kualifikasi ramai di media sosial.

Unggahan tersebut di-upload oleh akun Twitter ini pada Sabtu (12//8/2023).

Dalam unggahannya terdapat beberapa tahapan rekrutmen di Pertamina yang meliputi:

  • Applied
  • Screening
  • Assessment
  • Online interview
  • Interview user
  • Interview user dan HR 2
  • Medical Check Up (MCU)

Baca juga: Viral, Video Mahasiswa Baru Unila Dapat Hadiah Umrah dari Wali Kota Bandar Lampung, Ini Kata Kampus

Dari semua tahapan rekrutmen di atas, tampak semuanya terdapat keterangan qualified dengan warna hijau.

Namun ada satu tahapan yang berwarna abu-abu yaitu saat interview user dan HR 2 dan tidak ada keterangannya.

"Anda belum memenuhi kualifikasi kami untuk posisi ini," tulis keterangan pada pengumuman tersebut.

"Work! Ini kenapa ya aku dah lolos MCU tapi ga diterima?" tulis pengunggah.

Hingga Selasa (15/8/2023) malam, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 427.000 kali dan mendapatkan lebih dari 1.800 komentar warganet.

Baca juga: Viral, Video Penganiayaan Brutal di SMAN 1 Sakti Pidie, Ini Klarifikasi Kepala Sekolah

Lantas, apa alasan gagal setelah lolos pada tahap MCU?


Baca juga: Alasan Pertamina Naikkan Harga BBM per 1 Agustus 2023

Penjelasan Pertamina

Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Yuliandri Nasroen mengatakan bahwa Kilang Pertamina Internasional memiliki beberapa tahapan rekrutmen dalam penerimaan karyawan.

Di mana, peserta atau pelamar harus melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya dapat diterima.

Untuk di Kilang Pertamina Internasional, proses yang dijalankan antara lain:

  • Applied
  • Screening
  • Assessment
  • Online interview
  • Interview user dan HR
  • MCU
  • Yudisium
  • Pengumuman

Hermansyah mengatakan, setelah Medical Check Up (MCU) masih ada proses yudisium yang merupakan seleksi peserta berdasarkan kumulatif penilaian dari semua tahapan yang dilalui.

"MCU bagian dari tahapan. Kemudian setelah MCU akan dilakukan penilaian berdasarkan tahapan-tahapan yang telah dilalui (yudisium)," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: UPDATE Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia per 1 Agustus 2023

Lolos MCU belum tentu akan mendapatkan offering

Peserta yang lolos MCU imbuhnya, belum tentu dinyatakan lolos offering karena adanya yudisium tersebut. 

Yudisium adalah tahapan penilaian secara keseluruhan, di mana pada yudisium nantinya akan menghasilkan daftar peserta yang diterima.

"Hasil MCU lolos belum menjamin peserta diterima," ungkapnya.

Kemudian saat disiunggung perihal tahapan dengan warna abu-abu (interview user dan HR 2), kata Hermansyah, tahap tersebut sebenarnya tidak dilakukan karena sudah dilakukan bersamaan tahap sebelumnya.

"Tahapan itu (warna abu-abu) tidak dilakukan karena hanya dilakukan satu interview oleh user dan HR bersamaan," pungkasnya.

Baca juga: Benarkah Isi BBM di SPBU Harus Nominal Ganjil agar Tidak Dicurangi? Ini Kata Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com