Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok George Hendrik Muller dan Sengketa Tanah di Dago Elos

Kompas.com - 16/08/2023, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga dan aparat kepolisian terlibat bentrok di Dago Elos, Bandung, Jawa Barat pada Senin (14/8/2023).

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/8/2023), kerusuhan itu bermula dari laporan warga mengenai dugaan pemalsuan data dan penipuan tanah ke Polrestabes Bandung.

Laporan itu tak diterima polisi sehingga membuat warga kecewa.

Polisi tak menerima laporan itu karena menilai bukti-buktinya tidak cukup. Sementara warga menyatakan sudah membawa bukt-bukti yang dibutuhkan.

Warga yang kecewa kemudian memblokade jalan, membakar ban, dan kayu.

Mereka juga membentangkan spanduk terkait sengketa tanah dan berorasi.

Bentrokan kemudian pecah saat ada lontaran gas air mata setelah warga dan polisi sempat bernegosiasi.

Diketahui, sengketa tanah yang jadi pemicu kerusuhan itu melibatkan warga dengan keluarga Muller. Keluarga Muller mengaku keturunan dari George Hendrik Muller.

Mereka awalnya menggugat warga Dago Elos ke Pengadilan Negeri (PN) Bandung pada 2016. Kasus ini kemudian berlanjut hingga ke Pengadilan Tinggi (PT) Bandung dan Mahkamah Agung (MA).

Lantas, siapakah George Hendrik Muller yang keturunannya menggugat tanah di Dago Elos?

Baca juga: Kerusuhan Dago Elos Bandung, LBH Bandung: Dipicu Sengketa Lahan

Sosok George Hendrik Muller

Dikutip dari laman LBH Bandung, George Hendrik Muller merupakan seorang warga Belanda yang pernah tinggal di Bandung pada masa kolonial.

Dikutip dari Direktori Putusan MA, George Hendrik Muller merupakan ahli waris dari George Hendrikus Wilhelmus Muller.

Sementara tiga orang yang menggugat warga Dago Elos, yakni Heri Hermawan Muller, Dodi Rustendi Muller, dan Pipin Sandepi Muller.

Ketiganya merupakan cucu George Hendrik Muller dari anaknya yang bernama Edi Muller.

Mereka mengklaim tanah seluas 6,3 hektare yang ditempati warga di Dago Elos adalah tanah warisan dari George Hendrik Muller.

Lalu, siapa George Hendrik Muller?

Ada sejumlah cerita mengenai sosok George Hendrik Muller.

Dikutip dari thread akun Twitter @IdTrimurti, keluarga Muller yang pertama kali menginjakkan kaki di Hindia Belanda, yakni Georgius Hendrikus Muller. Ia lahir di Rotterdam, Belanda pada 1805.

Saat itu, ia datang sebagai KNIL atau tentara kerajaan Hindia Belanda yang ditugaskan di garnisun Seram (1823).

Pada 1835, Georgius Hendricus Muller menikah dengan Virginia Elisabeth Montignij di Salatiga dan memiliki belasan anak. Salah satu anaknya bernama Georgius Hendrikus Wilhelmus Muller yang lahir pada 1942 di Salatiga.

Dalam Daftar Perkebunan Besar Swasta Hindia Belanda (1914), ia memegang konsesi erfpacht (setara dengan Hak Guna Usaha) sekaligus administratur perkebunan teh dan kina di beberapa wilayah di Jawa Barat.

Baca juga: Bukan Horor, Ini Alasan Rumah Era Kolonial Belanda Terasa Lebih Dingin

Adapun sosok George Hendrik Muller yang diyakini anak dari Georgius Hendricus Wilhelmus Muller dengan Munersih atau Nersie diperkirakan lahir pada 1906.

Ia menikah dengan Roesmah dan dikaruniai lima orang anak, yakni Renih, Edi Edward (Eduard), Gustaaf, Theo, dan Dora.

Halaman:

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com