Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Gurun, Ternyata Ini Tempat Paling Kering di Dunia

Kompas.com - 16/08/2023, 09:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang berpendapat bahwa gurun atau padang pasir menjadi tempat paling kering di dunia.

Pasalnya, potret gurun yang selama ini digambarkan adalah wilayah yang sangat panas dan tandus.

Gurun Atacama di Chile, misalnya, memiliki curah hujan hanya 1-3 milimeter (0,04 sampai 0,1 inci) per tahun.

Wilayah ini bahkan mungkin tidak mengalami curah hujan yang signifikan selama 401 tahun antara 1570-1971.

Namun, ada tempat yang lebih kering di Bumi dibandingkan Gurun Atacama, yakni Dry Valleys di Antartika.

Baca juga: Mengenal Segitiga Bermuda, Salah Satu Tempat Paling Misterius di Bumi


Dry Valleys dinobatkan menjadi tempat paling kering di dunia.

Dikutip dari IFL Science, udara dingin membawa lebih sedikit kelembapan daripada udara yang lebih hangat.

Ini membuat benua Antartika menjadi sangat kering dalam hal hujan dan salju.

Salju turun di benua itu, dengan beberapa meter setahun di wilayah pesisir. Di pedalaman, hujan salju bisa turun hanya beberapa sentimeter saja per tahun.

Dry Valleys disebut wilayah paling kering karena kurangnya salju atau es, serta tidak turun hujan selama 2 juta tahun.

Wilayah seluas 4.800 kilometer persegi (1.900 mil persegi) ini bahkan hampir tidak mengandung air.

Ini sebagian disebabkan adanya Pegunungan Transantartika di sekitarnya yang menghalangi kelembapan area tersebut.

Baca juga: Mengenal Tristan da Cunha, Pulau Berpenghuni Paling Terpencil di Dunia

Selain itu, angin katabatik juga menyapu lembah. Angin yang relatif hangat ini bergerak dengan kecepatan hingga 320 kilometer per jam, sehingga mampu menguapkan dan menghilangkan kelembapan di area.

Begitu kering dan ekstremnya Dry Valleys, para ilmuwan bahkan menganalogikannya dengan Mars.

Meski kondisinya begitu buruk, ada potensi kehidupan di sana. Ini diketahui setelah ilmuwan menemukan baktori fotosintetik dalam bebatuan yang sedikit lembap.

Mengingat kesamaan antara iklim yang ditemukan di Dry Valleys dan Mars, ini dapat memberikan harapan bahwa tanda-tanda kehidupan purba juga dapat ditemukan di Mars.

Dry Valleys juga menjadi lokasi penelitian tentang extremophiles, organisme yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang keras, seperti es dan air mendidih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com