KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai adanya warganet yang membuka dan mengganti sendiri oli rem motor, viral di media sosial TikTok.
Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @slamb_workshop pada Jumat (11/8/2023).
"Brp tahun ini Gk diganti," tanya akun tersebut dalam video unggahannya sembari menunjukkan wadah oli rem motor yang dibuka terlihat berisi cairan keruh berwarna cokelat.
"Pentingnya pengecekan dan penggantian oli rem supaya kinerja rem tetap optimal dan mengurangi resiko supaya part pendukung lainnya tidak rusak," tulis caption dalam unggahan tersebut.
@slamb_workshoppentingnya pengecekan dan penggantian oli rem supaya kinerja rem tetap optimal dan mengurangi resiko supaya part pendukung lainnya tidak rusak.
? suara asli - SLAMB WORKSHOP
Hingga Sabtu (12/8/2023) video tersebut telah dilihat lebih dari 230.000 kali. Beragam komentar muncul dalam unggahan tersebut.
Tak sedikit warganet yang mengaku baru tahu bahwa bagian yang ditunjukkan dalam video adalah tempat oli rem.
"Baru tau kalo itu bisa dibuka anjir kirain cuma Variasi," kata akun dengan nama Healthy dessert.
"Kirain gk ada fungsinya, cuman aksesoris aja ternyata lhohehh," kata akun dengan nama Permen.
Sementara itu sejumlah warganet lain mengatakan, mereka tak pernah mengganti oli rem motor namun tak pernah muncul masalah pada motornya.
"Punyaku ga prnh diganti udh 6taun," kata akun dengan nama Danidafni.
"Punya gua dr pertama ambil 2015 smpe skrg ga pernah ganti minyak rem," kata akun dengan nama H E N D.
Lantas, benarkah oli rem harus rutin untuk diganti? Lalu, kapan sebaiknya oli rem harus diganti?
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady menjelaskan, oli rem berbeda dengan oli mesin.
Menurutnya, oli rem adalah oli hidrolik di mana prinsip dasarnya menentukan gaya tekan.
Sementara untuk oli mesin prinsip dasarnya adalah untuk sistem pelumasan antar komponen yang saling bergesekan.
"Mestinya oli rem itu nggak bisa terkontaminasi hingga menjadi kotor seandainya semua sistem sealing, dan yang lainnya normal," ujar Jayan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).
Baca juga: Motif dan Kronologi Pedagang Nasi Bebek di Sidoarjo Tewas Diracun Sepupu gara-gara Sepeda Motor
Ia menjelaskan, jika sistem hidrolik rem normal atau tidak bocor, maka menurutnya penggantian oli rem tak perlu dilakukan.
"Kalau sistem hidrolik rem normal (tidak bocor), maka tidak perlu diganti atau ditambah oli rem," ungkapnya.
Hal ini berbeda dengan oli mesin, di mana oli mesin harus rutin untuk diganti.
"Oli pelumas mesin kerjanya jauh lebih berat sehingga perlu diganti dalam periode tertentu yang pendek, misal setiap 3.000 km (umumnya untuk motor) atau 10.000 km (untuk mobil)," ujarnya.