Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Bisa Bersin Ketika Melihat Matahari? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 11/08/2023, 16:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang bisa mengalami bersin ketika melihat ke arah matahari.

Hal itu terjadi terutama pada musim kemarau dengan cahaya matahari menyilaukan.

Para ahli menyebutkan bahwa yang dialami sebagian orang itu merupakan hal wajar dan memiliki penjelasan ilmiahnya.

Lantas, mengapa seseorang bisa bersin ketika melihat matahari?

Baca juga: Mengapa Mata Tertutup Saat Bersin? Begini Penjelasan Dokter

Penyebab bersin saat melihat matahari

Dikutip dari PBS, fenomena seseorang yang bersin ketika melihat matahari disebut dengan sindrom ACHOO (autosomal dominant compelling helio-ophthalmic outburst).

Filsuf Yunani Aristoteles pernah mengemukakan teori merujuk pada fenomena tersebut selama abad keempat sebelum Masehi.

Namun, baru pada 1954 para ilmuwan pertama kali mendeskripsikannya dalam literatur medis.

“Itu bukan penyakit,” kata ahli saraf dan ahli genetik manusia dari University of California, San Francisco, Louis Ptá?ek.

“Beberapa orang menganggapnya menjengkelkan, tetapi beberapa orang menyukainya sampai batas tertentu. Mereka akan berkata, 'Ini membantu saya mengeluarkan bersin," imbuhnya.

Baca juga: Benarkah Jantung Berhenti Berdetak Saat Kita Bersin?

Dilansir dari ClevelandClinic, ada banyak nama dari fenomena tersebut, seperti “bersin matahari”, “refleks bersin fotik”, “fotoptarmosis”, dan “fotosneezia”.

Bahkan, tidak hanya sekali, kebanyakan orang bersin bisa beberapa kali secara berturut-turut.

Bersin matahari adalah respons berlebihan yang terjadi saat terpapar cahaya terang,” ucap ahli alergi, David Lang.

Hal itu dipengaruhi oleh saraf trigeminal, saraf wajah yang menuju ke mata dan hidung.

Saat cahaya terang mengenai mata, pupil akan mengecil yang kemudian memberi rangsangan untuk bersin.

Refleks ini biasanya terjadi pada awal paparan sinar matahari atau cahaya yang sangat terang. Ini paling umum terjadi saat berpindah dari lingkungan gelap ke lingkungan terang.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com