KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan melaporkan sedikitnya 16 orang meninggal dunia diduga akibat penyakit yang berhubungan dengan gelombang panas.
Korea Selatan dilanda gelombang panas yang berkepanjangan di atas 38 derajat celsius di sejumlah daerah.
Angka kematian sebanyak 16 orang ini dihitung sejak Mei 2023 dan jumlahnya jauh lebih tnggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dikutip dari CNN, Selasa (1/8/2023) sebanyak 1.284 orang telah dilaporkan menderita penyakit terkait gelombang panas.
Baca juga: Kasus Flu Burung Muncul di Korea Selatan, Puluhan Kucing Dilaporkan Mati
Korea Selatan telah menaikkan peringatan gelombang panas ke tingkat darurat tertinggi untuk pertama kalinya sejak 2019.
Peringatan gelombang panas telah meluas ke sebagian besar negara sejak akhir Juli karena suhu naik lebih dari 33 derajat celsius.
Pada Selasa, suhu tertinggi dilaporkan 38,4 derajat celsius di Kota Yeoju, Provinsi Gyeonggi dan Kota Anseong dengan suhu 38,2 derajat celsius.
Untuk mengatasi gelombang panas yang terus berlanjut, pemerintah daerah secara teratur memeriksa populasi yang rentan dan menyiapkan fasilitas pendingin.
Ada juga kekhawatiran akan kesehatan pekerja luar ruangan, terutama mereka yang terpapar suhu tinggi.
Di bawah kondisi saat ini, kematian akibat panas pekerja konstruksi adalah kematian yang diperkirakan," kata Konfederasi Serikat Pekerja Korea dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pengadilan Korea Selatan Tolak Pemakzulan Menteri Dalam Negeri atas Tragedi Itaewon