KOMPAS.com - Kolonialisme dan imperialisme menjadi istilah yang populer untuk mendefinisikan praktik penjajahan.
Dampak kolonialisme meliputi degradasi lingkungan, penyebaran penyakit, ketidakstabilan ekonomi, persaingan etnis, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Bahkan, masalah-masalah tersebut bisa bertahan lebih lama daripada kekuasaan kolonial satu kelompok.
Namun, jika ditinjau dari sisi positif, pemerintah kolonial berinvestasi dalam infrastruktur, perdagangan, serta menyebarluaskan pengetahuan medis dan teknologi.
Dalam beberapa kasus, mereka mendorong masyarakat yang dikolonialisasi menjadi melek huruf hingga menabur benih untuk lembaga demokrasi dan sistem pemerintahan.
Meski, banyak pemaksaan dan asimilasi paksa yang sering menyertai pencapaian tersebut.
Baca juga: Mengenal Sejarah Awal Revolusi Industri
Lantas, apa yang dimaksud dengan kolonialisme dan imperialisme? Simak penjelasan berikut.
Dilansir dari laman National Geographic, kolonialisme didefinisikan sebagai kontrol oleh satu kekuatan atas wilayah atau orang yang bergantung padanya.
Itu terjadi ketika satu bangsa menaklukkan yang lain, menaklukkan populasinya dan mengeksploitasinya, seringkali sambil memaksakan bahasa dan nilai-nilai budayanya sendiri kepada rakyatnya.
Pada tahun 1914, sebagian besar negara di dunia telah dijajah oleh orang Eropa di beberapa titik.
Baca juga: 9 Peradaban Manusia yang Hilang, Apa Saja?
Pada zaman kuno, kolonialisme dipraktikkan oleh kerajaan seperti Yunani Kuno, Roma Kuno, Mesir Kuno, dan Fenisia.
Peradaban-peradaban ini memperluas perbatasan mereka ke daerah sekitarnya atau wilayah yang tidak bersebelahan sejak sekitar tahun 1550 SM.
Kemudian mereka mendirikan koloni yang memanfaatkan sumber daya fisik dan populasi masyarakat yang mereka taklukkan untuk meningkatkan kekuatan mereka sendiri.
Kolonialisme modern berawal di era yang dikenal sebagai Age of Discovery. Dimulai abad ke-15 saat Portugal mulai mencari jalur perdagangan baru dan mencari peradaban di luar Eropa.
Kemudian Spanyol, memutuskan untuk menjelajah dengan Christopher Columbus yang mulai mencari rute barat ke India dan Cina pada 1492. Ia justru mendarat di Bahama dan memulai Kekaisaran Spanyol.
Baca juga: 5 Penemuan Penting dari Revolusi Industri, Apa Saja?