Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman dengan cepat memulai pembangunan kerajaan mereka sendiri di luar negeri.
Mulai tahun 1880-an, negara-negara Eropa fokus untuk mengambil alih tanah Afrika, berlomba satu sama lain untuk merebut sumber daya alam.
Mereka juga membangun koloni yang akan mereka pertahankan sampai periode dekolonisasi internasional dimulai sekitar tahun 1914, yang menantang kerajaan kolonial Eropa hingga tahun 1975.
Konsep kolonialisme terkait erat dengan imperialisme, yaitu kebijakan atau etos penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk menguasai bangsa atau rakyat lain yang mendasari kolonialisme.
Baca juga: Mengenal Sejarah dan Penemuan Revolusi Industri Kedua
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, imperialisme adalah kebijakan negara, praktik, atau advokasi untuk memperluas kekuasaan dan dominasi.
Praktik ini utamanya dilakukan dengan mengakuisisi teritorial langsung atau dengan mendapatkan kendali politik dan ekonomi di wilayah lain.
Karena selalu melibatkan penggunaan kekuatan, baik militer, ekonomi, atau bentuk yang lebih halus, imperialisme sering dianggap tercela secara moral.
Dan istilah ini sering digunakan dalam propaganda internasional untuk mencela dan mendiskreditkan kebijakan luar negeri negara oposisi.
Baca juga: 5 Bajak Laut Paling Terkenal dalam Sejarah, Siapa Saja?
Imperialisme di zaman kuno terlihat jelas dalam sejarah Cina serta sejarah Asia Barat dan Mediterania, sebuah suksesi kerajaan yang tak berkesudahan.
Kekaisaran tirani Asiria digantikan (abad keenam hingga empat SM) oleh Persia, sangat kontras dengan Asiria dalam perlakuan liberalnya terhadap orang-orang yang ditaklukkan, memastikannya bertahan lama.
Kekaisaran tirani Asiria digantikan (abad ke-6 hingga ke-4 SM) oleh Kekaisaran Persia, yang sangat berbeda dalam perlakuan liberalnya terhadap bangsa-bangsa yang tunduk.
Hal tersebut menjamin kelangsungan kekaisarannya untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama. Ini akhirnya memberi jalan kepada imperialisme Yunani.
Ketika imperialisme Yunani mencapai puncaknya di bawah Alexander Agung (356–323 SM), penyatuan Mediterania timur dengan Asia barat tercapai.
Baca juga: Daftar 10 Wanita Paling Berpengaruh dalam Bidang Matematika dan Sains
Tetapi kosmopolis, di mana semua warga dunia akan hidup bersama secara harmonis dalam kesetaraan, hanya menjadi impian Alexander.
Sempat ada harapan terwujud ketika orang Romawi membangun kerajaan mereka dari Inggris ke Mesir.
Namun, ide kekaisaran sebagai kekuatan pemersatu ini tidak pernah lagi terwujud setelah jatuhnya Roma.
Bangsa-bangsa yang bangkit dari abu Kekaisaran Romawi di Eropa, dan di Asia atas dasar bersama peradaban Islam, akhirnya mengejar kebijakan imperialis masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.