Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral "Wisata Pungli" di Gunung Pancar Bogor, Begini Tanggapan Pemkab

Kompas.com - 15/07/2023, 12:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang dinarasikan dengan "wisata pungli" di Gunung Pancar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah oleh akun ini, tampak sekelompok pria mengeluhkan banyaknya tarif yang dikenakan kepada pengunjung.

Saat masuk gerbang wisata "Kawasan Gunung Pancar", pengunjung diharuskan membayar Rp 12.500 per orang jika membawa motor.

Apabila pengunjung ingin menikmati air panas, maka dikenakan tarif Rp 25.000 per orang saat memasuki gerbang.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Jatuh ke Celah Peron Saat KRL Melintas, KCI: Hilang Keseimbangan

Pengunjung kembali ditarik Rp 10.000 saat akan mandi air panas.

Sayangnya, kondisi pemandian air panas itu disebut seperti kolam lele karena tempatnya yang sempit dan air tampak keruh.

Akan tetapi, pengunjung bisa menikmati fasilitas pemandian air panas privat dengan tarif Rp 100.000 per kolam per jam.

Ketika akan pulang, pria dalam video itu mengaku ditarik kembali tarif parkir sebesar Rp 5.000 per motor.

Menurut pengunggah, satu-satunya tempat yang gratis dalam kawasan wisata itu adalah kamar mandi untuk pengunjung yang selesai mandi di air panas.

Baca juga: Viral, Video Adu Mulut Kades Indah Aprianti dan Warga Penolak Pembangunan Jalan

Penjelasan Disparbud Kabupaten Bogor

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Bogor Deni Humaidi mengatakan, kawasan wisata Gunung Pancar dikelola oleh perusahaan dan warga, bukan pemerintah.

Namun, pihaknya juga telah menerima beberapa laporan dari warga terkait pengelolaan kawasan itu.

"Ya, rata-rata informasi melalui media sosial. Ini bagi kami hal kedua setelah pada Januari 2023," kata Deni kepada Kompas.com, Sabtu (15/7/2023).

Baca juga: Viral, Cerita Pengemudi Ojol Mengaku Kerap Alami Pelecehan Seksual, Begini Modusnya

Deni menuturkan, kawasan wisata di Gunung Pancar memang perlu pembinaan dan pengawasan.

Ia mengaku tengah berkomunikasi dengan berbagai pihak agar segera ada perbaikan dalam waktu dekat.

"Kami sudah komunikasikan dengan beberapa pihak, semoga dalam waktu dekat ada perubahan dan perbaikan terutama baik tarif maupun pelayanan," ujarnya.

Kendati demikian, Deni menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengambil alih pengelolaan kawasan wisata di Gunung Pancar.

"Lebih kepada pembinaan dan pengawasan, bukan pada pengelolaan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com