Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Fibonacci dan Bernoulli

Kompas.com - 06/07/2023, 18:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LEONARDO dari Pisa alias Fibonacci yang memperkenalkan angka Indo-Arab ke peradaban Barat melalui buku Liber Abaci (1202) juga sempat mewariskan teori matematikal yang kemudian popular dengan sebutan sekuenza alias deret angka Fibonacci.

Sekuenza Fibonacci pada abad XX dipopularkan kembali oleh Dan Brown di dalam novel “Da Vinci’s Code” kemudian dilayar-lebarkan oleh Ron Howard dibintangi Tom Hanks.

Kemudian pada 24 Agustus 2021, di Jakarta, DR. Gema Goeyardi memperoleh anugerah MURI sebagai warga Indonesia pertama yang membuat disertasi S-3 dan jurnal internasional ilmiah dipublikasikan oleh Scopus dengan menggunakan keilmuan Astrologi, Astronacci dan Fibonacci untuk analisis IHSG dan Emas.

Sebenarnya Italia masih memiliki banyak matematikawan unggulan lain lagi yang tidak kalah menarik untuk dibahas ketimbang Fibonacci, antara lain para matematikawan yang berasal dari keluarga besar Bernoulli.

Kemudian pada belahan akhir abad XX, matematikawan Aubrey Clayton menulis buku berjudul Bernoulli’s Fallacy dengan sub judul Statistical Illogic and the Crisis of Modern Science.

Buku tentang kelirumologi statististik dan krisis sains modern ini kurang disukai oleh para ilmuwan dan praktisi statistik aliran yang disebut sebagai frequentis sebagai musuh bebuyutan aliran bayesian.

Dari anggota keluarga matematikawan Bernoulli, yang dipilih oleh Aubrey Clayton untuk dibahas adalah Jacob Bernoulli yang tersohor sebagai pendukung fanatik kalkulus Leibnizian, maka berpihak ke Leibniz dalam kemelut perseteruan kalkulus Leibniz versus Newton.

Yang secara khusus menjadi bahan utama bahasan Aubrey Clayton adalah warisan pemikiran Jacob Bernoulli yang keliru ditafsirkan lalu didayagunakan sebagai landasan ilmu statistik modern.

Argumen utama buku “Bernoulli’s Fallacy” adalah bahwa statistik aliran frequentis dianggap terlalu menggantungkan diri pada asumsi-asumsi yang tidak terjustifikasi pada segenap kasus secara tergeneralisir.

Dua klaim besar yang dikemukakan oleh Clayton adalah probabilitas dapat didefinisikan sebagai empirikal frekuensi serta “kedekatan” simetrik dalam makna bahwa contoh statistik yang diamati mendekati populasi parameter berkoresponden dengan probabilitas tinggi yang pada hakikatnya sama dengan parameter populasi yang berdekatan dengan apa yang teramati dengan kemungkinan tinggi.

Aubrey Clayton cermat menelusuri sejarah tentang bagaimana asumsi-asumsi menyesatkan dipoles sampai mengkilap sehingga tidak terkesan sesat kemudian diramu dengan bumbu analisa statistik sebagai jurus pamungkas demi menghindari konsekuensi-konsekuensi dari serangan miskonsepsi-miskonsepsi para ilmuwan dan praktisi statistik aliran frequentis yang sudah barang tentu tidak sudi begitu saja ikhlas ilmu mereka diulas secara negatif oleh sang matematikawan jahil dari University of California, Berkeley .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com