Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Keajaiban Para Pemusik Ajaib

Kompas.com - 12/06/2023, 19:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GURU besar pianoforte saya, Detlef Kraus memiliki daya ingat ajaib, yaitu hafal dan setiap saat tanpa partitur siap mempergelar seluruh mahakarya Ludwig van Beethoven dan Johannes Brahms untuk pianoforte termasuk bagian pianoforte untuk mendampingi lieder dan musik kamar.

Beliau juga hafal seluruh (tanpa kecuali) mahakarya pianoforte oleh Franz Liszt dan Fryderyk Chopin maupun Claude Debussy dan Aleksander Skriabin apalagi Maurice Ravel yang relatif sedikit itu.

Belum terhitung seluruh mahakarya Johann Sebastian Bach untuk clavichord dan cembalo sebab pada masa Barok belum ada pianoforte.

Tolong perhatikan istilah yang saya gunakan adalah “seluruh”, maka dapat dibayangkan betapa ajaib daya ingat guru besar saya yang memang hiper ajaib akibat tidak dimiliki sembarang pianis itu.

Kebetulan Prof. Detlef Kraus memang memiliki daya photographic memory.

Lain halnya dengan mahapianis supra jenius lainnya yang juga sempat mengajar saya, yaitu Friderich Gulda.

Tatkala saya bertanya berapa jam beliau latihan dalam sehari, maka sambil tersenyum sang mahapianis kelahiran Wina menjawab bahwa sejak usia 16 tahun sang pesaing berat Glenn Gould sebagai pianis paling ajaib belahan ke dua abad XX ternyata sudah tidak pernah latihan pianoforte berkat semua repertoar konser sudah melekat erat bukan hanya di otak dan juga pada jari-jemarinya.

Indonesia juga punya mahapianis ajaib, yaitu Jesslyn Julia Gunawan yang pada usia 15 tahun sudah mampu menguasai 32 Variasi Goldberg mahakarya Bach dan pada usia 16 tahun menguasi 32 Variasi Diabelli mahakarya Beethoven.

Bahkan kemudian mampu mempergelar mahakarya komposisi paling sulit tersebut di panggung gedung kesenian paling tersohor di dunia, Sydney Opeta House.

Lalu masih ada Ade Irawan yang tunanetra pada usia 14 tahun mempergelar Waltzing Mathilda juga di Sydney Opera House lengkap dengan belasan variasi yang diimprovisasi on the spot atas permintaan penonton mulai dari gaya blues sampai Jazz kontemporer.

Dan jangan lupa Michael Anthony yang tunanetra dan autis pada usia 8 tahun tanpa guru mendadak mampu menampilkan tiga sonata akbar Beethoven, yaitu Pathetique, Moonlight, dan Appasionata.

Teori ketekunan tidak berlaku bagi Michael Anthony sebab dia mampu memainkan tiga sonata akbar tersebut secara mendadak tanpa proses pembelajaran serta tanpa latihan.

Pada usia 17 tahun, Michael Anthony di masa pageluk Corona berjaya menciptakan rekor dunia sebagai pianis tunanetra dan autis pertama yang secara virtual merekam konserto pusnoforte pertama Peter Ilyich Tchaikowski lengkap dengan orkestra yang masing-masing instrumen juga direkam secara harafiah virtual from home masing-masing pemusik.

Sebelum Michael Anthony belum pernah ada pianis termasuk yang legendaris sekaliber Christian Zimmerman dan Martha Argerich melakukan apa yang dilakukan oleh Michael Anthony.

Dan tentu semua kenal Putri Ariani yang telah menggemparkan babak audisi America’s Got Talent 2023 pada usia 17 tahun, menampilkan suatu pergelaran seni-suara yang bukan sekadar menakjubkan, namun sudah mengharubirukan sanubari serta menggetar sukma seluruh umat manusia di planet bumi ini.

Saya berani menjamin bahwa Putri Ariani pasti akan memenangkan AGT 2023. Jika tidak, maka berarti Dewan Juri AGT 2023 memang sudah keterlaluan buruk mutunya.

Menurut keyakinan saya pribadi yang tentu saja subyektif, Kraus, Gulda, Jesslyn, Ade, Michael, Putri memang bukan manusia biasa seperti saya.

Mereka adalah manusia yang dianugerahi kemampuan ajaib yang tidak dapat dijelaskan dengan penjelasan berasal dari otak manusia biasa yang lazim disebut sebagai akal sehat.

Dengan ikhlas ditertawakan bahkan dicemooh takhayul oleh para atheis, neurosaintis, psikolog pendidikan musikolog maupun siapapun mohon dimaafkan saya tetap teguh berkeyakinan bahwa Kraus, Gulda, Jesslyn, Ade, Michael, Putri dan para pemusik ajaib lainnya adalah para manusia terpilih untuk menerima anugerah bakat dan kemampuan ajaib dari Yang Maha Kasih. AMIN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com