Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Dikritik karena Sering Delay, Ini Penjelasan Lion Group

Kompas.com - 12/06/2023, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammdiyah Abdul Mu'ti mengkritik penerbangan Lion Group yang menurutnya kerap mengalami delay atau keterlambatan.

Kritikan tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @Abe_Mukti pada Rabu (7/6/2023).

Dia mengatakan bahwa ia hampir selalu menggunakan Lion Group ketika terbang ke berbagai daerah.

Namun, menurut Mu'ti penerbangan Lion Group kerap mengalami delay. Pihak maskapai, kata Mu'ti, juga tidak meminta maaf atas keterlambatan jadwal ini.

Lion Group yang dikritik Abdul adalah induk dari beberapa maskapai, seperti Batik Air, Lion Air, Super Air Jet, dan Wings Air.

"Hampir setiap pekan saya ke berbagai daerah di tanah air. Hampir setiap terbang selalu dengan Lion Group. Hampir setiap penerbangan selalu delay," cuit Abdul.

Baca juga: Lion Air Ungkap 7 Faktor Penyebab Keterlambatan Penerbangan

Saat dikonfirmasi, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa penerbangannya menggunakan Lion Group mengalami delay sebanyak 4 kali sepanjang akhir Mei-awal Juni 2023.

"Super Air Jet Jakarta-Batam 31 Mei 2023, Batam-Jakarta 2 Juni 2023, Batik Jakarta-Surabaya 3 Juni 2023, Super Air Jet Jakarta-Yogyakarta 7 Juni 2023," kata Abdul kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Lantas, bagaimana tanggapan Lion Group soal kritikan tersebut?

Tanggapan Lion Group

Soal kritikan Abdul Mu'ti, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan bahwa maskapai memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai keterlambatan.

Ia menjelaskan, saat maskapai berhadapan dengan faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan maka keselamatan penumpang dan kru adalah prioritas utama.

Menurut Danang, dengan memberikan informasi yang jelas kepada penumpang, maskapai memastikan bahwa penumpang memahami alasan keterlambatan.

"Menyadari bahwa keputusan yang diambil oleh maskapai didasarkan pada keamanan dan kepatuhan terhadap aturan penerbangan," ujar Danang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Danang juga menyampaikan, pilot dan awak kabin menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan penerbangan kepada penumpang.

Pilot dan awak kabin, kata Danang, juga berkomunikasi dengan penumpang secara transparan untuk menjelaskan alasan keterlambatan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Baca juga: 5 Penerbangan Lion Air dari Batam Tunda Terbang hingga 4 Jam akibat Cuaca

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com