Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Merebak di AS, Apa Itu HMPV?

Kompas.com - 02/06/2023, 10:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Walaupun kasus Covid-19 dan RSV (respiratory syncytial virus) turun, namun kasus human metaphneumovirus (HMPV) tengah menyebar di Amerika Serikat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pekan lalu melaporkan bahwa peningkatan kasus HMPV terjadi di seluruh negeri.

Dikutip dari CNN, HMPV menimbulkan sejumlah gejala mirip Covid-19, influenza, maupun RSV, yakni adanya infeksi paru-paru bagian bawah, batuk parah, pilek, sakit tenggorokan, dan demam.

Akibat virus HMPV, sejumlah orang yang rentan terutama anak kecil dan manula, harus dirawat di ICU rumah sakit.

Puncak kasus HMPV sendiri terjadi pada pertengahan Maret lalu dengan hasil 36 persen kasus lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat pra-pandemi.

Lantas apa itu HMPV?

Apa itu HMPV?

Sebagaimana dikutip dari laman CDC, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan atas dan bawah pada orang dari segala usia.

Virus ini akan menginfeksi kelompok rentan yakni anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan sistem kekebalan lemah.

Baca juga: Profil Aktor Eeng Saptahadi yang Meninggal karena Covid-19 dan Komplikasi Penyakit

HMPV ditemukan pada tahun 2001, virus ini berasal dari famili Pneumoviridae seperti halnya dengan RSV.

Dari data menunjukkan HMPV merupakan virus yang cukup aktif saat musim dingin dan musim semi pada wilayah beriklim sedang.

Virus ini bisa menyebar dari orang ke orang yang terinfeksi melalui:

  • Sekret dari batuk dan bersin
  • Kontak yang dekat, seperti menyentuh atau berjabat tangan
  • Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata.

Gejala HMPV

Sebagaimana dikutip dari Huffpost, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, demam dan terkadang mengi bisa menjadi beberapa gejala dari kasus HMPV.

Adapun radang tenggorokan dan bronkitis terkadang menyertai gejala infeksi karena virus ini, meski jarang terjadi.

Pada anak-anak terutama yang berusia di bawah 1 tahun, mengi mungkin lebih sering terjadi dibandingkan pada orang dewasa.

Perkiraan masa inkubasi virus hingga muncul gejala diperkirakan berlangsung 3 hingga 6 hari tergantung pada tingkat keparahannya.

Baca juga: Ramai soal Zombie Drug yang Merajalela di AS dan Membuat Tubuh Penggunanya Membusuk, Apakah Itu?

Cara mencegah HMPV

Meskipun saat ini belum ada vaksin untuk mencegah HMPV, namun bisa dilakukan beberapa upaya untuk mencegahnya, di antaranya:

  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air sekitar 20 detik
  • Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut saat belum cuci tangan
  • Hindari kontak dekat orang yang sedang sakit.

Sementara itu, guna mencegah penularan, jika Anda sedang memiliki gejala sebaiknya:

  • Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin
  • Sering mencuci tangan dengan benar
  • Hindari berbagi cangkir dan peralatan makan dengan orang lain
  • Menahan diri dari mencium orang lain
  • Tinggal di rumah saat merasa sakit.

Baca juga: Virus Flu Babi Afrika Masuk Indonesia, Ini Kata Kemenkes dan Epidemiolog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com