Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Penularan MERS-CoV yang Diwanti-wanti Kemenkes ke Jemaah Haji

Kompas.com - 12/05/2023, 18:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewanti-wanti jemaah haji akan penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).

Dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id Jumat (12/5/2023), hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha.

"Walaupun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun jemaah haji Indonesia harus tetap mewaspadai penularannya," ujar dia.

Baca juga: Cerita Yunus Berangkat Haji Naik Sepeda dari Malang, Tempuh Perjalanan 8 Bulan

Lantas, bagaimana cara penularan MERS-CoV?

Cara penularan MERS-CoV

Kunta menjelaskan, cara penularan MERS-CoV terjadi saat kontak langsung dengan penderita MERS-CoV melalui percikan dahak atau droplet saat pasien bersin.

Hingga saat ini, kata Kunta, belum ada vaksin spesifik untuk mencegah infeksi MERS-CoV.

Sehingga, perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS masih efektif untuk mencegah penularannya.

Jemaah haji diharapkan untuk rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau dengan disinfektan.

Ilustrasi jemaah haji Indonesia. Dok KEMENTERIAN KESEHATAN Ilustrasi jemaah haji Indonesia.

Selain itu, penting untuk memakai masker saat beraktivitas terutama di kerumunan, serta menutup hidung dan mulut bila bersin dan batuk.

Kunta mengimbau, jika jemaah haji memiliki masalah kesehatan agar segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan.

"Kami berharap para jemaah haji untuk terus menerapkan protokol kesehatan, menjaga kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jika tubuh sehat maka ibadah haji pun lancar," kata dia.

Baca juga: Pelunasan Biaya Haji Reguler Sudah Dibuka, Segini Biayanya Per Provinsi

Awal mula MERS-CoV

Sebagai informasi, MERS-CoV yang bermula di Timur Tengah, merupakan turunan dari virus corona yang dapat menyebabkan penyakit sistem pernapasan dan menimbulkan kematian.

MERS-CoV sampai saat ini belum ada vaksin spesifik untuk mencegah infeksinya.

Sejalan dengan kewaspadaan MERS-CoV, jemaah haji juga perlu mewaspadai Covid-19.

Walaupun Covid-19 sudah tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, kasus baru Covid-19 masih bermunculan hingga saat ini.

Oleh karenanya, jemaah haji diimbau untuk melengkapi vaksinasi Covid-19. Vaksinasi dosis lengkap penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Baca juga: Rincian Lengkap Biaya Haji 2023 pada 14 Embarkasi dan Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com