Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Libur Satwa di Taman Margasatwa Ragunan, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 03/05/2023, 15:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit mengenai libur satwa di Taman Margasatwa Ragunan ramai di media sosial.

Twit itu dibagikan akun Twitter @txtdrjkt pada Selasa (2/5/2023).

"Satwanya cape nontonin banyak org," demikian kalimat yang tertulis dalam twit tersebut.

Selain itu, dibagikan foto gerbang masuk Taman Margasatwa Ragunan.

Di sana, terdapat papan informasi bahwa sedang tutup dalam rangka libur satwa.

"Tutup Libur Satwa. Closed Animals Holiday. Pergub No 7 Th 2014," tulis keterangan di papan informasi tersebut.

Baca juga: Viral, Video Pengunjung Lempar Batu ke Kolam Buaya di Kebun Binatang Ragunan, Pengelola: Bentuk Pelanggaran!

Baca juga: Cerita Ejo, Rela Panas-panasan 4 Jam di Mobil Pikap demi Tamasya ke Ragunan

Lantas, apa maksud dari libur satwa di Taman Margasatwa Ragunan tersebut?

Maksud libur satwa

Ramainya pengunjung di Kandang Gajah, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2023).KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL Ramainya pengunjung di Kandang Gajah, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2023).

Saat dikonfirmasi, Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang mengatakan, libur satwa dilakukan setiap Senin.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 7 Tahun 2014 tentang Hari Libur Bagi Satwa pada Taman Margasatwa Ragunan.

Wahyudi pun menjelaskan tujuan hari libur satwa.

"Untuk manajemen kesehatan satwa dan untuk melakukan manajemen pemeliharaan saran dan prasarana," ujar dia, kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Hingga saat ini, lanjut Wahyudi, terdapat 2.275 satwa di Taman Margasatwa Ragunan.

Baca juga: Harga Tiket dan Cara Masuk Kebun Binatang Ragunan dan TMII


Isi Pergub soal hari libur satwa

Pergub Nomor 7 Tahun 2014 ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 15 Januari 2014.

Dalam Pasal 1, tertulis bahwa hari libur bagi satwa di Taman Margasatwa Ragunan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi satwa beristirahat selama satu hari dalam satu minggu.

Tujuannya, agar satwa dapat hidup sehat, tumbuh, dan berkembang secara baik sehingga dapat mengekspresikan perilaku normal.

Baca juga: Masih Ada Sampah Berserakan di Taman Margasatwa Ragunan, Pengelola: Kebanyakan Ulah Wisatawan Luar Kota

Hari libur satwa dilaksanakan pada Senin setiap minggunya dengan cara penutupan Taman Margasatwa Ragunan.

Apabila Senin merupakan hari libur, maka Taman Margasatwa Ragunan tetap buka dan pelaksanaan hari libur satwa dilakukan pada hari berikutnya.

Pada saat hari libur satwa, para tenaga medis dan perawat satwa di Taman Margasatwa Ragunan melaksanakan kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan satwa seperti:

  • Mengintensifkan pemeriksaan kesehatan satwa
  • Penambahan dan atau pengkayaan habitat
  • Kegiatan lain yang sejenis.

Baca juga: Dari Cikini Pindah ke Ragunan, Kisah Kebun Binatang Pertama di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com