KOMPAS.com - Umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah (H) atau Lebaran 2023 usai menunaikan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.
Sejumlah tradisi mewarnai datangnya hari raya Idul Fitri, salah satunya adalah Lebaran ketupat.
Ketupat menjadi salah satu tradisi unik peringatan hari raya Idul Fitri di Indonesia.
Baca juga: Serba-serbi Ketupat: Sejarah, Cara Membuat, dan Tips agar Tak Cepat Basi
Lantas, kapan Lebaran ketupat dilakukan?
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Musta'in Ahmad mengatakan, Lebaran ketupat dikenal dalam konsep budaya Indonesia, khususnya Jawa.
"Biasanya mulai tanggal 7 Syawal sore, setelah 6 hari puasa sunah Syawal pada 2-7 Syawal," ujar Musta'in, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Dengan kata lain, Lebaran atau bakda ketupat dilakukan satu minggu atau tujuh hari setelah hari raya Idul Fitri.
Baca juga: Sejarah Ketupat, dari Pemujaan Dewi Sri hingga Ketupat Instan Masa Kini
Dilansir dari laman jateng.kemenag.go.id, filosofi ketupat dari bahasa Jawa yang berarti yang berarti jarwo doso atau ngaku lepat atau mengaku bersalah.
Lalu, janurnya disebut janur jatining nur atau hati nurani, sementara beras yang menjadi isi ketupat melambangkan nafsu dunia.
"Kita dapat inspirasi yang luar biasa, karena biasanya kita sulit untuk mengakui kesalahan, tetapi setidaknya pada 1 Syawal kita semua sanggup mengakui salah yang telah kita lakukan selama ini," ujar Mustain.
Baca juga: Kerap Jadi Santapan Lebaran, Bagaimana Sejarah Ketupat?
Ia menambahkan, kupat atau ketupat juga mempunyai empat makna, yakni lebaran, luberan, leburan, dan laburan.
Baca juga: Melihat Makna Ketupat sebagai Fenomena Kebudayaan Indonesia...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.