KOMPAS.com - Penanganan pasien stroke harus dilakukan cepat agar tingkat keparahan bisa diminimalkan.
Karena stroke merupakan penyakit darurat, orang yang mengalami gejala stroke harus segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit.
Semakin cepat ditangani, semakin cepat penderita stroke pulih seperti semula.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penderita stroke. Pasien sebaiknya tidak boleh melakukan beberapa tindakan berikut ini ketika stroke menyerang.
Baca juga: Seperti Apa Rasanya Terkena Stroke?
Orang yang terkena serangan stroke sebaiknya tidak makan atau minum sampai mendapatkan penanganan dokter.
Stroke menyebabkan otot seluruh tubuh melemah bahkan lumpuh. Jika penderita makan atau minum, dia akan kesulitan menelan. Akibatnya, mereka bisa tersedak.
Saat terserang stroke, jangan konsumsi obat apapun tanpa arahan dokter. Stroke dapat disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah maupun penyumbatan di otak.
Obat seperti aspirin memang bisa mengencerkan darah. Namun, tidak akan memengaruhi penderita stroke yang mengalami pembuluh darah pecah.
Karena itu, jangan meminum obat tanpa petunjuk dokter karena justru memperparah pendarahan di otak.
Pergi ke rumah sakit merupakan tindakan yang harus segera dilakukan penderita stroke. Bagi orang yang terbiasa mengemudi, menyetir mobil sendiri ke rumah sakit mungkin lebih cepat.
Namun, kondisi penderita stroke dapat tiba-tiba memburuk di tengah perjalanan. Oleh sebab itu, lebih baik hubungi ambulans atau minta diantar menuju rumah sakit.
Baca juga: Stroke: Cara Diagnosis dan Pengobatannya
Selain itu, jika penderita terjatuh, jangan dipindahkan sembarangan. Buatlah saja posisi yang aman dengan pakaian dilonggarkan sampai ambulans datang.
Menurut Holy Cross Health, saat stroke pertama kali menyerang, penderita akan tiba-tiba merasa mengantuk.