Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Al-Neyadi, Astronot yang Jalani Ramadhan 2023 di Luar Angkasa

Kompas.com - 27/03/2023, 11:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronot berkebangsaan Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al-Neyadi menjalankan puasa Ramadhan di luar angkasa.

Hal itu karena pada 3 Maret 2023 lalu, Al-Neyadi (41) berangkat menjalankan misi menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Ia meluncur ke luar angkasa menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Kennedy Space Center dan diberikan tugas untuk menjalankan misi selama enam bulan.

Ini artinya, Al-Neyadi akan melewatkan puasa Ramadhan bersama orang-orang terdekatnya di Bumi, termasuk tidak merayakan Idul Fitri.

Lantas, bagaimana kisah Al-Neyadi melalui puasa Ramadhan di luar angkasa?

Baca juga: Heboh, Foto Bintang di Atas Bulan Sabit Disebut Muncul 100 Tahun Sekali, Fenomena Apa Sebenarnya?

Melihat 16 kali matahari terbit dan terbenam

Perlu diketahui bahwa Al-Neyadi adalah astronot kedua dari Timur Tengah yang mengunjungi ISS setelah Hazza Al-Mansoori pada tahun 2019.

Dilansir dari Republic World, ia membagikan pengalaman unik yang dirasakan selama melalui puasa Ramadhan 1444 H.

Al-Neyadi mengatakan, ketika umat Islam di Bumi melihat Matahari terbit dan terbenam masing-masing sebanyak satu kali untuk menandai sahur dan berbuka, hal ini tidak ia rasakan selama di luar angkasa.

Alasannya ia melihat Matahari terbit dan terbenam sebanyak 16 kali dalam sehari selama di ISS karena stasiun luar angkasa ini mengitari orbit Bumi sebanyak 16 kali.

Kondisi seperti itu membuat Al-Neyadi tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan layaknya Umat Islam lainnya di Bumi.

Baca juga: 6 Tips Mengatasi Bibir Kering Saat Puasa

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com