Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Bayi 16 Bulan Seberat 27 Kg di Bekasi, Apa Faktor yang Berpotensi Menyebabkan Anak Obesitas?

Kompas.com - 25/02/2023, 12:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video Muhammad Kenzi Alfaro, seorang anak yang berasal dari Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat belakangan mendapat perhatian dari warganet.

Pasalnya, Kenzi yang baru berusia 16 bulan ini mengalami obesitas dengan berat badan mencapai 27 kilogram.

Dengan bobot lahir 4 kilogram, perubahan badan Kenzi mulai terlihat ketika ia berusia 6 bulan, dengan berat badan yang terus bertambah.

Pitriyah, ibu Kenzi, selalu memberi asupan susu formula dan susu kental manis sejak lahir.

"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," kata Pitriyah, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Bayi 16 Bulan di Tarumajaya Bekasi Alami Obesitas, Berat Badannya Capai 27 Kilogram


Lantas, apa saja faktor yang berpotensi menyebabkan anak obesitas?

Penyebab anak obesitas

Dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta, Kurniawan Satria Denta mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak obesitas.

Selain overfeeding atau pemberian makan berlebihan, faktor genetik yang diturunkan oleh orangtua bisa menjadi salah satu penyebab obesitas.

Selain itu, kondisi ibu saat hamil juga berpengaruh pada kondisi anak ketika lahir.

"Misalnya ibu hamil yang mengidap diabetes gestasional," kata Denta saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Obesitas?

Diabetes gestasional adalah diabetes yang didiagnosis pertama kali selama kehamilan (gestasi).

Seperti jenis diabetes lainnya, diabetes gestasional memengaruhi cara sel menggunakan gula (glukosa).

Karena dapat menyebabkan gula darah tinggi, maka diabetes gestasional dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi.

Baca juga: 6 Bahaya Obesitas bagi Kesehatan, Apa Saja?

Denta menjelaskan, pemberian susu formula dan susu kental manis juga berpengaruh pada berat badan anak tersebut, karena kandungan gula dan kalori yang berlebihan.

Untuk itu, orangtua yang tidak bisa memberikan ASI pada anak diharapkan konsultasi kepada dokter sebelum memutuskan pemberian sufor.

"Sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bayi, sebaiknya konsultasi ke dokter atau bidan terdekat sebelum memutuskan untuk pemberian sufor pada bayi," jelas dia.

Terakhir, Denta menyebut obesitas pada anak juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat steroid.

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal agar Dapat Terhindar dari Obesitas

P2PTM Kemenkes RI Penyebab Obesitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com