Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Usung Anies, Kenapa Naiknya Elektabilitas Nasdem Tak Diikuti Demokrat dan PKS?

Kompas.com - 21/02/2023, 18:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan, elektabilitas Partai Nasdem kini melompat menjadi 7,3 persen.

Capaian itu naik 3 persen dari periode Oktober 2022 yang berada pada angka 4,3 persen.

Litbang Kompas mencatat, kenaikan elektabilitas ini merupakan efek Anies Baswedan yang menjadi calon presiden partai tersebut.

Akan tetapi, kenaikan elektabilitas ini tidak diikuti oleh dua partai pengusung Anies Baswedan lainnya, yakni Demokrat dan PKS.

Elektabilitas Demokrat yang selama beberapa survei terakhir terus meningkat, kini justru turung di angka 8,7 persen. Elektabilitas partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  itu turun 5,3 persen dari periode Oktober 2022 yang berada pada angka 14 persen.

Sementara elektabilitas PKS turun dari 6,3 persen menjadi 4,8 persen.

Meski sama-sama mengusung Anies, mengapa elektabilitas Nasdem berbeda dengan Demokrat dan PKS?

Baca juga: Puncaki Elektabilitas di Survei Litbang Kompas, PDI-P: Momentum Terus Kerja Menangi Pemilu 2024

Manuver yang telat

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengaatakan, kenaikan elektabilitas Nasdem tak lepas dari deklarasi capres dan sosialisasi pencapresan Anies belakangan.

Menurutnya, hal ini sekaligus membantah spekulasi bahwa pencapresan Anies tidak memberikan dampak positif pada partai pengusungnya.

"Langkah Nasdem untuk mengkapitalisasi Anies itu terbukti memberikan insentif elektoral pada mesin politik Nasdem," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Sementara itu, turunnya elektabilitas Demokrat dan PKS menurut Umam karena manuver keduanya baru dilakukan pada Januari 2023.

Saat itu, terjadi percepatan deklarasi Koalisi Perubahan yang belum diikuti oleh proses sosialisasi capres yang masif oleh masing-masing partai.

Dengan demikian, menurut Umam sejauh ini baru Nasdem yang mengkapitalisasi Anies sebagai capres mereka.

"Jika ke depan Demokrat dan PKS mengintensifkan langkah politik serupa, tidak menutup kemungkinan mereka akan mendapatkan insentif elektoral secara merata, terutama dari kelompok swing voters dan undecided voters yang masih cukup tinggi," jelas dia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Golkar Paling Suka Media Tradisional ketimbang Medsos

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com